Ulat Kanibal: 5 Fakta Mengejutkan Predator Mini yang Mengerikan

Ulat Kanibal: 5 Fakta Mengejutkan Predator Mini yang Mengerikan
Sumber: Idntimes.com

Keindahan alam Hawaii menyimpan kejutan bagi dunia sains. Di balik panorama tropisnya yang memesona, pulau-pulau ini ternyata menjadi rumah bagi beragam spesies unik, termasuk predator yang tak terduga. Baru-baru ini, para peneliti menemukan spesies ulat karnivora yang mengejutkan para ahli.

Berbeda dengan ulat pada umumnya yang herbivora atau omnivora, spesies ulat baru ini memiliki perilaku memangsa yang luar biasa. Penemuan ini dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Hawaii di pegunungan Pulau O’ahu.

Spesies Larva Ngengat yang Baru Ditemukan

Ulat karnivora ini, yang dijuluki “pengumpul tulang” karena kebiasaan uniknya, berukuran sekitar seukuran kuku jari manusia. Setelah 2-3 bulan, ulat ini bermetamorfosis menjadi ngengat yang berukuran lebih kecil dari sebutir beras.

Para peneliti mengidentifikasi ulat ini sebagai larva ngengat dari genus *Hyposmocoma*, sebuah spesies yang baru dideskripsikan dan belum memiliki nama ilmiah resmi. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal *Science* pada 24 April lalu, dalam sebuah studi berjudul “Hawaiian caterpillar patrols spiderwebs camouflaged in insect prey’s body parts”.

Studi tersebut ditulis oleh Daniel Rubinoff, Michael San Jose, dan Camiel Doorenweerd, dari Universitas Hawaii Manoa. Rincian perilaku dan siklus hidup ulat pengumpul tulang dijabarkan secara detail dalam publikasi tersebut.

Kehidupan Berdampingan dengan Laba-laba

Salah satu keunikan ulat ini adalah kemampuannya hidup berdampingan dengan laba-laba. Mereka ditemukan menghuni jaring laba-laba di dalam batang pohon, di antara bebatuan, dan di tempat-tempat tertutup lainnya.

Kemampuan hidup berdampingan dengan laba-laba ini sangat unik dan belum pernah ditemukan pada spesies ulat lainnya. Para ilmuwan menduga, perilaku ini merupakan strategi adaptasi untuk bertahan hidup, sekaligus penyamaran dari predator laba-laba.

Menariknya, selama penelitian, tidak ditemukan ulat yang mati karena terperangkap jaring laba-laba. Lebih lanjut, ulat ini juga mampu beradaptasi dengan keberadaan laba-laba invasif yang bukan asli Hawaii. Hal ini menunjukkan tingkat adaptasi yang luar biasa.

Perilaku Memangsa yang Unik dan Kanibalisme

Ulat pengumpul tulang memangsa serangga yang terperangkap di jaring laba-laba. Mereka kemudian menggunakan bagian tubuh mangsanya, khususnya rangka luar, sebagai kamuflase.

Cara mereka menempelkan potongan-potongan tubuh mangsa juga unik. Ulat ini akan menyusun dan menyesuaikan ukuran potongan sebelum menempelkannya ke tubuhnya. Jika terlalu besar, ulat akan mengunyahnya hingga ukuran yang sesuai.

Mereka tidak pilih-pilih jenis mangsa. Para peneliti menemukan berbagai sisa serangga seperti kumbang, lalat, kumbang kulit kayu, laba-laba, dan semut pada tubuh larva ulat ini.

Lebih mengejutkan lagi, ulat ini juga bersifat kanibal. Ketika dua larva ditempatkan dalam satu kandang, larva yang lebih besar akan memangsa larva yang lebih kecil. Inilah yang menjelaskan mengapa biasanya hanya ditemukan satu ulat pengumpul tulang per jaring laba-laba.

Spesies yang Sangat Langka dan Terancam Punah

Penemuan ulat pengumpul tulang memakan waktu yang cukup lama. Selama 22 tahun, para ilmuwan hanya menemukan 62 spesimen di area seluas 15 kilometer persegi hutan pegunungan Wai’anae, O’ahu.

Kelangkaan spesies ini menimbulkan kekhawatiran akan keberlangsungan hidupnya. Populasi yang kecil membuat ulat pengumpul tulang rentan terhadap ancaman predator dan kerusakan habitat. Tanpa upaya konservasi, spesies ini berisiko punah.

Ulat karnivora secara umum sangat langka. Menurut Rubinoff, hanya sekitar 0,13% spesies Lepidoptera di dunia yang karnivora. Fakta ini menggarisbawahi betapa unik dan pentingnya spesies ini untuk dilindungi.

Penemuan ulat pengumpul tulang di Hawaii menunjukkan betapa banyak rahasia yang masih tersimpan di alam. Keunikannya, baik dari segi perilaku maupun kelangkaannya, menekankan pentingnya upaya konservasi untuk melindungi biodiversitas yang begitu luar biasa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *