Rahasia Terungkap: 5 Perbedaan Menakjubkan Macan Tutul Salju

Rahasia Terungkap: 5 Perbedaan Menakjubkan Macan Tutul Salju
Sumber: Idntimes.com

Macan tutul salju, atau *snow leopard*, sekilas memang mirip dengan kerabatnya, macan tutul. Keduanya sama-sama memiliki corak bulu yang mencolok. Namun, kenyataannya, kedua spesies ini memiliki perbedaan signifikan. Perbedaan tersebut bahkan membuat macan tutul salju tampak lebih mirip harimau daripada macan tutul. Artikel ini akan mengulas lima perbedaan utama antara macan tutul salju dan spesies macan tutul lainnya.

Habitat: Pegunungan Tinggi vs. Berbagai Ekosistem

Macan tutul salju hanya menghuni wilayah pegunungan di Asia Selatan dan Tengah. Mereka menyukai iklim dingin dan kering, dengan vegetasi berupa rerumputan dan semak belukar. Informasi ini dikutip dari *Snow Leopard Trust*.

Berbeda dengan macan tutul salju, macan tutul memiliki persebaran yang jauh lebih luas, meliputi Asia dan Afrika. Mereka mampu beradaptasi di berbagai iklim, mulai dari hangat hingga dingin. Hutan tropis, padang rumput, bahkan gurun dapat menjadi habitat macan tutul, menurut *PBS*.

Karakteristik Rambut Tubuh: Kamuflase di Pegunungan vs. Variasi Warna

Meskipun keduanya memiliki corak bulu, corak pada macan tutul salju lebih samar untuk berkamuflase di lingkungan bebatuan pegunungan. Informasi ini didapat dari *WWF*.

Sebaliknya, corak bulu macan tutul lebih mencolok dan bervariasi tergantung habitatnya. Macan tutul di padang rumput cenderung berwarna kuning terang, sementara yang di hutan lebat cenderung oranye kemerahan. Sumber informasi ini berasal dari *PBS*.

Ukuran dan Bentuk Kepala: Proporsi yang Berbeda

Bobot macan tutul salju berkisar 27-55 kg dengan panjang tubuh 75-150 cm (*Animalia*). Sementara macan tutul memiliki panjang tubuh 90-190 cm dan bobot 28-90 kg.

Meskipun perbedaan ukuran tubuh tidak terlalu signifikan, ukuran kepala macan tutul salju relatif lebih kecil dan bulat dibandingkan macan tutul lainnya. Ini disebabkan oleh ukuran tulang tengkorak yang lebih kecil (*Animalia*).

Jenis Suara: Ketiadaan Auman pada Macan Tutul Salju

Auman merupakan ciri khas kucing besar seperti singa dan harimau. Jaguar dan macan tutul juga mampu mengaum.

Namun, uniknya, macan tutul salju tidak dapat mengaum. Kemampuan mengaum bergantung pada peregangan ligamen pada pita suara, yang tidak ditemukan pada macan tutul salju (*Discover Wildlife*).

Kebiasaan Kawin: Poligami vs. Promiskuitas

Macan tutul salju adalah hewan poligami, di mana jantan kawin dengan beberapa betina. Musim kawin terjadi antara Januari-Maret, dengan betina memberi sinyal dengan mengangkat ekor (*Animalia*).

Macan tutul, di sisi lain, bersifat promiskuitas, baik jantan maupun betina dapat kawin dengan beberapa pasangan. Mereka dapat kawin sepanjang tahun, meskipun puncaknya sering terjadi pada bulan Mei (*BBC Earth News*).

Sebuah penelitian DNA dari lima spesies kucing besar (harimau, singa, macan tutul salju, jaguar dan macan tutul) menunjukkan bahwa macan tutul lebih dekat kekerabatannya dengan singa dan jaguar. Sementara, nenek moyang macan tutul salju dan harimau diperkirakan berevolusi lebih dulu, sekitar 3,9 juta tahun lalu. Hal ini menjelaskan mengapa macan tutul salju lebih mirip harimau dan berbeda dari spesies macan tutul lainnya.

Kesimpulannya, meskipun namanya menunjukkan kemiripan, macan tutul salju memiliki perbedaan signifikan dengan spesies macan tutul lainnya. Perbedaan ini meliputi habitat, karakteristik bulu, ukuran dan bentuk kepala, kemampuan mengaum, serta kebiasaan kawin. Perbedaan-perbedaan tersebut menunjukkan evolusi yang unik dan menegaskan posisi macan tutul salju sebagai spesies yang berbeda dan menarik untuk dipelajari.

Pos terkait