Sidang kasus dugaan suap yang menjerat Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, kembali bergulir di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025). Kehadiran sejumlah elite PDI-P di ruang sidang menjadi sorotan.
Hasto didakwa terlibat dalam dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI dan perintangan penyidikan kasus Harun Masiku. Kehadiran para petinggi partai menunjukkan dukungan moril bagi sang Sekjen.
Elite PDI-P Padati Sidang Hasto
Sejumlah tokoh penting PDI-P hadir memberikan dukungan kepada Hasto.
Di antaranya Ganjar Pranowo, Ketua DPP PDI-P bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah; Ribka Tjiptaning; Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji; dan Ferdinand Hutahaean.
Hasto, yang mengenakan batik merah, menyambut hangat kedatangan mereka. Ia terlihat berbincang akrab, bahkan berfoto bersama dengan beberapa koleganya.
Dakwaan Suap dan Perintangan Penyidikan
Jaksa KPK mendakwa Hasto memberikan uang sebesar 57.350 dollar Singapura (sekitar Rp 600 juta) kepada Wahyu Setiawan, eks Komisioner KPU.
Uang tersebut diduga diberikan antara tahun 2019-2020 untuk meloloskan Harun Masiku sebagai anggota DPR melalui PAW.
Selain itu, Hasto juga didakwa menghalangi penyidikan dengan memerintahkan perusakan barang bukti.
Hasto diduga memerintahkan Harun Masiku dan ajudannya, Kusnadi, untuk menenggelamkan ponsel mereka ke dalam air.
Perintah tersebut bertujuan untuk menghilangkan jejak digital terkait kasus suap tersebut.
Kesaksian Ahli dan Tuntutan Jaksa
Dalam sidang kali ini, KPK menghadirkan ahli bahasa dari Universitas Indonesia, Frans Asisi Datang.
Peran ahli bahasa tersebut untuk menganalisis bukti-bukti komunikasi yang terkait dalam kasus ini.
Hasto didakwa melanggar Pasal 21 dan Pasal 5 Ayat (1) huruf a atau Pasal 13 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Pasal tersebut dikaitkan dengan Pasal 65 Ayat (1) dan Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 jo Pasal 64 Ayat (1) KUHP.
Sidang ini akan terus berlanjut dengan agenda pemeriksaan saksi dan bukti-bukti lain yang diajukan oleh kedua belah pihak.
Proses persidangan ini menarik perhatian publik mengingat posisi Hasto Kristiyanto yang penting dalam struktur Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Publik menantikan perkembangan selanjutnya dan keputusan pengadilan atas kasus yang melibatkan elite partai tersebut.
Kehadiran para elite PDI-P menunjukkan solidaritas partai, namun juga mengingatkan kita pada pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam kehidupan bernegara.
