Simpan Telur Ayam di Kulkas? Rahasia Segar & Awet Terungkap!

Simpan Telur Ayam di Kulkas? Rahasia Segar & Awet Terungkap!
Sumber: Liputan6.com

Perdebatan tentang menyimpan telur ayam di kulkas atau tidak, belakangan ini menjadi viral di media sosial seperti Instagram dan TikTok. Banyak yang mempertanyakan apakah menyimpan telur di luar kulkas aman, sementara sebagian lain khawatir akan risiko bakteri Salmonella. Untuk menjawab pertanyaan ini secara ilmiah, kita perlu memahami struktur telur dan proses pencucian yang umum dilakukan.

Artikel ini akan membahas aspek ilmiah penyimpanan telur ayam, menjelaskan pentingnya lapisan kutikula, dampak pencucian telur, serta rekomendasi penyimpanan yang aman berdasarkan panduan ahli dan badan pengawas makanan.

Lapisan Pelindung Alami Telur Ayam

Saat ayam bertelur, telur secara alami dilapisi kutikula. Kutikula ini berupa lapisan tipis glikoprotein, karbohidrat, dan lemak.

Lapisan ini berperan sebagai pertahanan pertama telur ayam, mencegah bakteri menembus cangkang. Ketebalan kutikula bervariasi tergantung jenis dan usia ayam.

Proses Pencucian Telur dan Dampaknya

Di Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan negara-negara Skandinavia, pencucian telur menjadi praktik standar sejak tahun 1970-an. Hal ini dilatarbelakangi kekhawatiran akan penyakit bawaan makanan.

Pencucian memang membantu mengurangi risiko kontaminasi bakteri dari kotoran atau tanah. Akan tetapi, proses ini juga menghilangkan kutikula pelindung.

Tanpa kutikula, telur menjadi rentan terhadap bakteri dan harus didinginkan untuk memperlambat pertumbuhan bakteri. Sebagian besar Eropa, berbeda dengan negara-negara tersebut, tidak menerapkan praktik pencucian telur secara luas.

Amankah Menyimpan Telur di Luar Kulkas?

Telur yang tidak dicuci secara teoritis dapat disimpan di suhu ruangan selama beberapa minggu tanpa terkontaminasi. Namun, kutikula bisa rusak meskipun tanpa disadari.

Kerusakan kutikula memungkinkan bakteri seperti Salmonella masuk. Oleh karena itu, menyimpan telur di suhu ruang tetap memiliki risiko, meskipun telur tersebut belum dicuci.

Para ahli merekomendasikan penyimpanan telur di kulkas, baik yang sudah dicuci maupun belum. Suhu dingin di bawah 7°C (45°F) menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.

Panduan resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyarankan suhu penyimpanan 4°C (40°F) atau lebih rendah. Hal ini bertujuan mengurangi risiko keamanan pangan.

Bagaimana dengan Telur yang Sudah Dimasak?

FDA juga memberikan panduan khusus untuk telur yang sudah dimasak. Telur rebus matang (dengan atau tanpa kulit) sebaiknya dikonsumsi dalam waktu 1 minggu.

Sisa masakan berbahan dasar telur harus segera didinginkan dan dikonsumsi dalam waktu tiga hingga empat hari.

Pengaruh Suhu Dingin terhadap Kualitas Telur

Ada kekhawatiran bahwa suhu dingin di kulkas dapat menurunkan kualitas telur. Penelitian menunjukkan sebaliknya.

Studi menunjukkan bahwa pendinginan justru mempertahankan kualitas telur lebih lama. Telur yang didinginkan selama 15 minggu memiliki kualitas kuning telur yang lebih baik dibandingkan telur yang disimpan di suhu ruang.

Kesimpulan dan Rekomendasi Penyimpanan Telur

Kesimpulannya, meskipun telur yang tidak dicuci secara teoritis dapat disimpan di suhu ruangan, praktik ini tetap berisiko. Pencucian telur menghilangkan lapisan kutikula pelindung, sehingga penyimpanan di kulkas sangat direkomendasikan untuk mencegah kontaminasi bakteri dan menjaga kualitas.

Untuk keamanan dan kualitas optimal, simpan telur di kulkas pada suhu 4°C (40°F) atau lebih rendah. Ikuti juga panduan penyimpanan untuk telur yang sudah dimasak agar terhindar dari risiko kesehatan.

Pos terkait