Kehebohan muncul setelah beredar video Gus Iqdam, seorang ulama muda, menaiki mobil mewah GMC. Kejadian ini langsung menjadi viral di media sosial dan memicu berbagai spekulasi.
Pengurus Pondok Pesantren Sabilu Taubah, Ilham Burhanuddin atau Jebor, turut memberikan klarifikasi terkait kontroversi tersebut. Penjelasannya memberikan gambaran baru mengenai situasi sebenarnya.
Klarifikasi Pengurus Ponpes Sabilu Taubah
Jebor menegaskan bahwa mobil mewah GMC yang dikendarai Gus Iqdam bukanlah miliknya. Kendaraan tersebut dipinjamkan oleh seorang teman Gus Iqdam.
Ia bahkan meminta masyarakat untuk mendoakan Gus Iqdam agar kelak dapat memiliki mobil sejenis. Jebor menekankan tingginya harga mobil tersebut.
“Itu (mobil) punya temannya Gus Iqdam. Gus Iqdam dipinjami, disuruh bawa. Doakan saja Gus Iqdam bisa beli yang seperti itu,” jelas Jebor kepada detikJatim, Senin (10/2).
Identitas teman yang meminjamkan mobil tersebut tidak diungkapkan secara rinci oleh Jebor. Namun, ia memastikan bahwa pemilik mobil adalah seorang jamaah Gus Iqdam.
“Temannya yang minjemin (mobil), kurang tahu saya orangnya siapa. Jamaah katanya,” tambahnya.
Penjelasan Mengenai Pelat Nomor Kendaraan
Selain soal kepemilikan mobil, muncul pula pertanyaan mengenai pelat nomor yang terpasang. Jebor menjelaskan adanya kesalahan informasi terkait hal ini.
Awalnya, pelat nomor tersebut tidak terdaftar atas nama siapapun. Namun, dalam prosesnya, ternyata telah digunakan oleh orang lain.
“Kalau masalah pelat, itu sebenarnya awalnya tidak ada yang pakai tapi setalah diproses ternyata sudah ada yang pakai. Ini masih di-push lagi untuk konfirmasi masalah pelat itu,” terangnya.
Tanggapan Gus Iqdam dan Kesimpulan
Video Gus Iqdam menggunakan mobil mewah GMC direkam saat ia mengisi pengajian di Pacitan, Jawa Timur. Kejadian ini terjadi akhir bulan lalu.
Menanggapi viralnya video tersebut, Gus Iqdam bersikap santai dan meminta maaf jika ada yang merasa tersinggung. Ia juga menegaskan hanya menggunakan mobil tersebut sekali saja.
“Gus Iqdam menyikapi santai, tapi ya bilang mohon maaf kalau ada kesalahan. Itu (mobil) dipakai sekali,” ucap Jebor.
Dari klarifikasi yang diberikan, terlihat bahwa kontroversi ini berawal dari kesalahpahaman. Mobil mewah tersebut ternyata bukan milik Gus Iqdam dan masalah pelat nomor tengah dalam proses konfirmasi lebih lanjut. Sikap santai Gus Iqdam dalam menanggapi kejadian ini juga menunjukkan kedewasaannya.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya klarifikasi dalam menghadapi informasi yang beredar di media sosial. Verifikasi informasi sebelum menyebarkannya dapat mencegah kesalahpahaman dan menjaga reputasi semua pihak yang terlibat.
