Timnas Indonesia vs Jepang: Babak Pertama Nol Tembakan?

Timnas Indonesia vs Jepang: Babak Pertama Nol Tembakan?
Sumber: Bola.com

Timnas Indonesia menelan kekalahan telak 0-3 dari Jepang dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Panasonic Stadium Suita, Osaka, Selasa (10/6/2025). Pertandingan ini menandai dominasi mutlak Jepang atas Garuda sejak menit awal hingga peluit panjang berbunyi.

Kekalahan ini bukan hanya soal skor akhir, tetapi juga mencerminkan perbedaan kemampuan dan strategi yang sangat signifikan antara kedua tim. Statistik pertandingan menunjukkan betapa timpangnya performa Timnas Indonesia dibandingkan tim tuan rumah.

Dominasi Jepang sejak Menit Awal

Sejak kick-off, Jepang langsung menekan pertahanan Indonesia yang dikawal Jay Idzes dan kawan-kawan. Tekanan tersebut berbuah gol cepat pada menit ke-15 melalui sundulan Daichi Kamada memanfaatkan umpan Mito Shunsuke.

Meskipun kiper Emil Audeo sempat melakukan penyelamatan, bola tetap masuk ke gawang. Keunggulan Jepang semakin bertambah empat menit kemudian lewat gol Takefusa Kubo yang memanfaatkan kemelut di depan gawang.

Kamada kembali mencatatkan namanya di papan skor menjelang babak pertama berakhir, memastikan Jepang unggul 3-0 sebelum turun minum. Timnas Indonesia tampak kesulitan membendung serangan bertubi-tubi dari Samurai Biru.

Statistik yang Menunjukkan Perbedaan Kelas

Dominasi Jepang tak hanya terlihat di lapangan, tetapi juga tergambar jelas dalam statistik pertandingan. Jepang menguasai bola hingga 68 persen, sementara Indonesia hanya 32 persen.

Jepang melepaskan delapan tembakan ke arah gawang Indonesia, empat di antaranya tepat sasaran (on goal). Tiga dari empat tembakan on goal tersebut berhasil menjadi gol.

Expected goals (xG) Jepang mencapai 0,42, sedangkan xGOT (expected goals on target) mencapai 0,52. Angka-angka ini menunjukkan peluang gol Jepang yang tinggi dan efektifitas serangan mereka.

Sebaliknya, Timnas Indonesia sama sekali tidak mampu melepaskan satu pun tembakan ke arah gawang Jepang sepanjang babak pertama. Hal ini menunjukkan betapa kesulitannya timnas menembus pertahanan Jepang.

Minimnya Peluang dan Tekanan Berat Timnas Indonesia

Meskipun Timnas Indonesia melakukan 158 operan, hanya 129 yang akurat. Banyaknya operan yang gagal menunjukkan kesulitan tim dalam menguasai dan mengembangkan permainan.

Jumlah 19 clearance yang dilakukan Indonesia menjadi bukti nyata betapa besarnya tekanan yang diterima pertahanan tim. Mereka dipaksa terus-menerus melakukan sapuan untuk membuang bola.

Secara keseluruhan, pertandingan ini menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia. Kekalahan telak ini menyoroti perbedaan kualitas dan strategi yang masih signifikan antara Indonesia dan Jepang. Perlu evaluasi menyeluruh untuk meningkatkan performa tim di masa mendatang.

Kemampuan Jepang dalam penguasaan bola, akurasi passing, dan penyelesaian akhir jauh lebih baik. Timnas Indonesia harus fokus memperbaiki berbagai aspek permainan untuk bisa bersaing di level internasional yang lebih tinggi.

Kekalahan ini sekaligus menjadi momentum bagi Timnas Indonesia untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan memperbaiki kelemahan yang ada. Langkah-langkah konkrit dan terukur diperlukan untuk meningkatkan kualitas permainan tim agar bisa lebih kompetitif di masa depan. Semoga kedepannya Timnas Indonesia dapat menunjukan permainan yang lebih baik lagi.

Pos terkait