Pertandingan persahabatan antara Timnas Jepang dan Timnas Indonesia di Panasonic Stadium, Suita pada 10 Mei 2025, menjadi sorotan. Legenda Timnas Jepang, Keisuke Honda, memberikan pandangannya mengenai laga tersebut, yang menarik perhatian publik sepak bola di kedua negara.
Honda menilai laga ini memiliki arti penting yang berbeda bagi kedua tim, mengingat status kualifikasi Piala Dunia 2026 mereka sudah ditentukan.
Laga Tanpa Tekanan Tinggi: Kesempatan bagi Pemain Cadangan?
Timnas Jepang telah mengamankan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026. Begitu pula Timnas Indonesia yang telah memastikan lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Oleh karena itu, menurut Honda, pertandingan ini kurang krusial untuk menguji kekuatan utama kedua tim. Ia melihat laga ini sebagai kesempatan bagi pemain-pemain yang biasanya menjadi cadangan untuk menunjukkan kemampuan mereka.
“Menurut saya pertandingan ini tidak terlalu penting, lebih untuk menguji pemain saja,” ungkap Keisuke Honda di Jakarta, Minggu (8 Juni 2025).
Kekalahan Jepang dari Australia: Kemungkinan Perubahan Strategi?
Meskipun demikian, Honda juga menyinggung kemungkinan lain. Kekalahan Jepang dari Australia pada 5 Juni 2025, bisa mengubah rencana strategi pelatih Hajime Moriyasu.
Kekalahan tersebut bisa saja membuat Jepang ingin mengakhiri babak kualifikasi dengan hasil positif. Hal ini membuka peluang para pemain inti tetap diturunkan.
“Namun, Jepang kalah melawan Australia, jadi menurut saya mereka harus menang. Jadi, menurut saya kemungkinan besar pemain terbaik akan bermain sebagai pemain inti melawan Indonesia,” tambah Honda.
Timnas Indonesia Siap Tempur di Jepang
Timnas Indonesia telah tiba di Jepang pada Sabtu (7 Juni 2025) malam. Mereka terbang dari Jakarta dengan pesawat carter.
Skuad Garuda memiliki waktu istirahat yang cukup pada Minggu (8 Juni 2025) sebelum kembali berlatih.
Pertandingan melawan Jepang tentu dinantikan oleh para pendukung Timnas Indonesia. Ribuan suporter diperkirakan akan memadati Panasonic Stadium untuk memberikan dukungan penuh kepada Ole Romeny dan rekan-rekannya.
Kehadiran Simon Tahamata, pelatih legendaris yang kini menjadi bagian staf pelatih Timnas Indonesia, juga menambah daya tarik di balik persiapan tim. Kehadirannya di Jakarta untuk memantau latihan skuad Garuda menunjukkan keseriusan persiapan tim menghadapi laga tersebut.
Pertandingan persahabatan antara Jepang dan Indonesia bukan sekadar laga biasa. Meskipun status kualifikasi keduanya sudah pasti, pertandingan ini tetap menarik perhatian. Hal ini menunjukkan besarnya antusiasme publik terhadap perkembangan sepak bola kedua negara dan potensi terbukanya kesempatan bagi pemain lapis kedua untuk menunjukkan kemampuannya di panggung internasional.
