Tubuh kita memiliki sistem pertahanan yang luar biasa, yaitu sistem imun. Namun, ada kalanya sistem ini melemah dan tidak berfungsi optimal. Kondisi ini dikenal sebagai *immunocompromised*, di mana individu menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Mari kita bahas lebih dalam mengenai kondisi ini, perbedaannya dengan imunodefisiensi, serta bagaimana kita dapat mengelola gaya hidup untuk mendukung kesehatan imunitas.
Kondisi *immunocompromised* dapat terjadi sejak lahir (bawaan) atau muncul sepanjang hidup akibat berbagai faktor. Sistem imun yang lemah membuat tubuh kesulitan melawan infeksi, bahkan yang biasanya mudah ditangani oleh sistem imun yang sehat.
Apa itu Immunocompromised?
Immunocompromised merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi dengan baik. Kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit menjadi berkurang.
Sistem imun yang lemah dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari faktor genetik hingga kondisi kesehatan lain. Ini bisa berupa kondisi sementara atau permanen.
Salah satu tanda paling umum dari sistem imun yang terganggu adalah sering mengalami infeksi. Namun, perlu diingat bahwa sering sakit tidak selalu berarti seseorang *immunocompromised*.
Infeksi serius berulang, seperti pneumonia atau infeksi bakteri, dapat menjadi indikasi kondisi ini. Selain itu, waktu pemulihan dari sakit juga cenderung lebih lama.
Perbedaan Immunocompromised dengan Imunodefisiensi
Seringkali, istilah immunocompromised dan imunodefisiensi digunakan secara bergantian. Namun, kedua istilah ini memiliki perbedaan yang penting.
Immunocompromised mengacu pada pelemahan sistem imun, baik sementara maupun permanen. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi HIV, efek samping pengobatan, atau penyakit autoimun.
Imunodefisiensi, di sisi lain, merupakan istilah medis yang lebih spesifik. Ini menggambarkan gangguan nyata pada sistem imun, baik bawaan (primer) maupun didapat (sekunder).
Jenis-jenis Penyakit yang Menyebabkan Immunocompromised
Berbagai penyakit dapat menyebabkan kondisi *immunocompromised*. Beberapa di antaranya menyerang sistem imun secara langsung, sementara yang lain berdampak tidak langsung.
Immunocompromised Primer
Immunocompromised primer merupakan kondisi bawaan atau genetik. Seseorang terlahir dengan gangguan pada sistem imunnya.
Contohnya termasuk Severe Combined Immunodeficiency (SCID), Common Variable Immunodeficiency (CVID), dan X-linked Agammaglobulinemia (XLA).
HIV
HIV secara langsung menyerang sel CD4 (sel T-helper) yang vital bagi sistem imun. Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS.
AIDS membuat tubuh sangat rentan terhadap berbagai infeksi oportunistik dan beberapa jenis kanker.
Kanker
Beberapa jenis kanker, seperti leukemia dan limfoma, menyerang sel darah putih dan sistem limfatik. Ini secara langsung merusak sistem imun.
Bahkan kanker yang tidak secara langsung menyerang sistem imun pun bisa melemahkannya.
Diabetes
Diabetes yang tidak terkontrol dapat mengganggu fungsi sel darah putih. Ini menyebabkan tubuh lebih lambat melawan infeksi.
Penderita diabetes lebih rentan terhadap berbagai infeksi, seperti infeksi kulit, saluran kemih, dan pneumonia.
Penyakit Autoimun
Pada penyakit autoimun, sistem imun menyerang jaringan tubuh sendiri. Pengobatan untuk penyakit ini seringkali juga menekan sistem imun.
Kondisi ini membuat penderita penyakit autoimun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis, rentan terhadap infeksi.
Penyakit Sel Sabit
Penyakit sel sabit menyebabkan kerusakan pada limpa, organ penting dalam penyaringan bakteri dan melawan infeksi.
Kerusakan limpa ini melemahkan sistem imun dan meningkatkan risiko infeksi pada penderita penyakit sel sabit.
Sirosis Hati
Hati memiliki peran penting dalam sistem imun. Sirosis hati, yang merusak fungsi hati, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
Oleh karena itu, sirosis hati juga termasuk dalam kategori *immunocompromised*.
Perubahan Gaya Hidup untuk Penderita Immunocompromised
Pengobatan untuk kondisi yang mendasari sangat penting. Selain itu, perubahan gaya hidup berperan besar dalam mengurangi risiko infeksi.
Menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan dan mandi rutin, sangat krusial.
- Hindari kontak dengan orang sakit untuk mencegah penularan penyakit.
- Konsumsi makanan yang dimasak dengan matang dan bersih.
- Lakukan vaksinasi rutin sesuai anjuran dokter.
- Hindari kerumunan saat wabah penyakit menular.
- Gunakan masker di tempat umum yang ramai.
- Kelola stres dan cukup istirahat untuk menjaga daya tahan tubuh.
- Lakukan olahraga ringan secara teratur.
- Jaga pola makan seimbang dan bergizi.
Pemantauan kesehatan secara rutin dengan konsultasi berkala ke dokter sangat disarankan. Dengan perawatan yang tepat dan gaya hidup sehat, individu *immunocompromised* dapat hidup lebih sehat dan mengurangi risiko komplikasi.





![Eksplorasi_Raja_Ampat_Hemat_Backpacker_Week_Trip_Hanya_Rp_Angka Eksplorasi Raja Ampat Hemat: Backpacker Week Trip, Hanya Rp [Angka]!](https://liputanpagi.id/wp-content/uploads/2025/06/Eksplorasi_Raja_Ampat_Hemat_Backpacker_Week_Trip_Hanya_Rp_Angka-200x112.jpg)