Singa laut Galapagos ( *Zalophus wollebaeki* ) adalah spesies pinnipedia yang menawan. Ukurannya lebih kecil dibanding kerabatnya, dengan panjang rata-rata 1,5 hingga 2,5 meter. Jantan memiliki bobot hingga 250 kg, jauh lebih besar daripada betina yang hanya mencapai 50-80 kg. Perbedaan ukuran ini hanya satu dari beberapa perbedaan mencolok antara jantan dan betina.
Jantan memiliki bulu berwarna cokelat tua atau abu-abu yang menjadi lebih gelap saat basah. Mereka juga memiliki tonjolan di kepala yang semakin besar seiring usia. Betina memiliki bulu cokelat cerah keabu-abuan dan tidak memiliki tonjolan kepala. Jantan juga memiliki tubuh yang lebih kekar dan taring yang lebih besar daripada betina. Spesies yang menarik ini memiliki beragam fakta menarik lainnya yang akan kita bahas lebih lanjut.
1. Persebaran, Habitat, dan Makanan Singa Laut Galapagos
Meskipun namanya mengandung “Galapagos,” singa laut ini tidak endemik di kepulauan tersebut. Mereka tersebar luas di Kepulauan Galapagos, tetapi juga ditemukan di Isla Gorgona (Kolombia) dan Isla de la Plata (Ekuador). Persebaran mereka diperkirakan mendekati Isla del Coco di Kosta Rika.
Singa laut Galapagos menyukai daerah pesisir pantai yang landai untuk beristirahat dan berkumpul. Mereka juga sering ditemukan di daerah berbatu untuk berlindung dari matahari. Sebagai hewan diurnal, mereka paling aktif saat matahari terbit.
Singa laut Galapagos adalah karnivora. Mereka menyelam untuk mencari mangsa seperti ikan, krustasea, cumi-cumi, dan gurita. Uniknya, mereka juga menjadi mangsa bagi predator besar seperti orca dan hiu Galapagos.
2. Kemampuan Menyelam Luar Biasa
Singa laut Galapagos adalah perenang yang cepat, mencapai kecepatan hingga 40 km per jam. Namun, kemampuan menyelam mereka yang paling mengesankan.
Mereka mampu menyelam hingga kedalaman 600 meter, rekor terdalam di antara spesies singa laut. Mereka juga mampu menahan napas selama 10-20 menit.
Kemampuan menyelam ini penting untuk berburu dan menghindari predator. Saat berburu, mereka mengejar mangsa ke perairan dangkal, menjepitnya, dan memakannya. Untuk gurita dan cumi-cumi, mereka akan menyeretnya ke darat, membenturkan mangsa ke batu hingga lunak sebelum dimakan.
Saat menghindari predator, mereka berenang cepat ke pantai, menggunakan manuver cepat untuk mengelabui pemangsa.
3. Struktur Sosial yang Unik
Singa laut Galapagos hidup berkelompok, namun struktur kelompok mereka unik. Hanya satu jantan dominan yang memimpin kelompok yang terdiri dari 5 hingga 25 betina dan anak-anaknya.
Jantan dominan mengeluarkan suara geraman keras untuk memperingatkan jantan lain. Pertarungan sering terjadi untuk memperebutkan posisi dominan.
Betina lebih fokus pada interaksi sosial dengan anggota kelompok lainnya, termasuk saat mencari makan. Namun, mereka tetap mengikuti hierarki dengan membiarkan jantan dominan makan terlebih dahulu.
Jantan yang tidak dominan membentuk kelompok kecil, menunggu kesempatan untuk menantang jantan dominan. Jantan dominan seringkali menghabiskan waktu lebih banyak untuk mempertahankan wilayah daripada mencari makan, sehingga kepemimpinannya hanya berlangsung sekitar 10-180 hari.
4. Sistem Reproduksi
Musim kawin berlangsung antara Mei dan Januari. Betina dalam harem kawin dengan jantan dominan. Setelah masa kehamilan 11 bulan, betina melahirkan satu anak.
Selama minggu pertama, betina selalu menjaga dan menyusui anaknya. Setelah itu, ia akan meninggalkan anaknya untuk mencari makan. Pada usia 2-3 minggu, anak mulai diperkenalkan dengan air dan belajar berenang.
Betina tetap dekat dengan anaknya hingga usia 11 bulan, meski anak tersebut tetap mencari induknya hingga usia 24 bulan. Singa laut Galapagos mencapai kematangan seksual pada usia 4-5 tahun dan memiliki rentang hidup 15-24 tahun, bahkan dapat mencapai lebih dari 30 tahun dalam perawatan manusia.
5. Status Konservasi yang Mengkhawatirkan
Singa laut Galapagos terdaftar sebagai spesies terancam punah (Endangered) dengan populasi menurun. Hanya diperkirakan tersisa 9.200-10.600 individu dewasa.
Ancaman utama adalah El Niño, yang menyebabkan perubahan suhu laut dan mengurangi ketersediaan mangsa. Pemanasan global memperburuk dampak El Niño.
Aktivitas manusia, seperti polusi dan pengambilan sumber daya alam, juga mengancam kelangsungan hidup mereka. Anjing domestik juga menularkan penyakit kepada singa laut. Sampah plastik juga menjadi ancaman serius.
Singa laut Galapagos memiliki hubungan unik dengan kadal lava Galapagos (*Microlophus albemarlensis*), yang memakan lalat parasit pada tubuh mereka.
Singa laut Galapagos, dengan kemampuan menyelamnya yang luar biasa dan struktur sosial yang unik, merupakan spesies yang menakjubkan namun rentan. Perlindungan terhadap habitat mereka dan upaya konservasi yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini untuk generasi mendatang.
