Rahasia Kekuatan Eurofighter Typhoon: Jet Tempur Eropa Terbaik

Rahasia Kekuatan Eurofighter Typhoon: Jet Tempur Eropa Terbaik
Sumber: Idntimes.com

Eurofighter Typhoon, jet tempur multiperan asal Eropa, telah menjadi simbol keberhasilan kolaborasi pertahanan di benua tersebut. Awalnya dirancang sebagai pesawat superioritas udara, kemampuannya kini meluas hingga misi serangan darat dan pengintaian. Meskipun namanya mungkin kurang terkenal dibanding jet tempur Amerika seperti F-15 atau F-16, kemampuan dan jejaknya di berbagai medan tempur masih relevan hingga saat ini.

Dikembangkan oleh konsorsium Airbus, BAE Systems, dan Leonardo, Typhoon merupakan perpaduan teknologi terbaik dari Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol. Pesawat ini menjadi bukti nyata kekuatan kolaborasi Eropa dalam menciptakan teknologi aviasi kelas dunia.

1. Lambang Kesuksesan Alutsista Udara Eropa

Pertama kali terbang pada 1994 dan beroperasi secara penuh pada 2003, Eurofighter Typhoon menandai tonggak penting dalam kemampuan pertahanan udara Eropa. Desainnya yang unik, dengan sayap delta dan canard, memungkinkan manuverabilitas yang tinggi dan kemampuan membawa beban senjata yang besar.

Terbuat dari 82% material komposit, termasuk serat karbon dan kaca, Typhoon dirancang untuk ringan namun kokoh. Hal ini berkontribusi pada umur pakai pesawat yang mencapai 6.000 jam terbang.

Dengan panjang 15,96 meter, tinggi 5,28 meter, dan bentang sayap 10,98 meter, Typhoon mampu melesat dengan kecepatan supersonik, mencapai Mach 2 atau sekitar 2.495 km/jam. Tersedia dalam varian kursi tunggal dan ganda, varian ganda hanya digunakan untuk pelatihan.

2. Kemampuan Multimisi yang Adaptif

Meskipun awalnya difokuskan pada pertempuran udara, Eurofighter Typhoon kini menjelma menjadi pesawat multiperan. Kemampuannya untuk beralih dengan cepat antara misi udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan menjadikannya aset berharga di medan perang modern.

Pesawat ini dilengkapi dengan 13 hardpoints untuk membawa berbagai senjata. Senjata udara-ke-udara meliputi AIM-9 Sidewinder, AIM-120 AMRAAM, IRIS-T, ASRAAM, dan Meteor. Sedangkan untuk serangan darat, Typhoon dapat membawa rudal Taurus KEPD 350, Storm Shadow, Brimstone II, bom Paveway II, dan JDAM.

Kemampuan multiperan Typhoon didukung oleh sistem avionik canggih dan integrasi senjata yang optimal, baik dalam jarak pandang visual maupun di luar jarak pandang.

3. Dioperasikan Berbagai Negara di Luar Eropa

Angkatan udara Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol merupakan operator utama Eurofighter Typhoon. Austria juga menggunakan pesawat ini. Keberhasilan Typhoon juga terlihat dari ekspornya ke sejumlah negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Oman, Kuwait, dan Qatar.

Hingga tahun 2035, total sekitar 680 pesawat telah dipesan. Pengembangan berkelanjutan memastikan Typhoon tetap menjadi salah satu jet tempur tercanggih di dunia, dan diperkirakan akan menjadi tulang punggung pertahanan udara Eropa hingga tahun 2050-an.

Program peningkatan kemampuan secara berkala memastikan Typhoon tetap relevan dan kompetitif di masa depan, meletakkan dasar teknologi penting untuk platform pesawat tempur generasi berikutnya.

4. Teruji dalam Medan Perang (Combat Proven)

Eurofighter Typhoon telah membuktikan kemampuannya di berbagai medan perang. Debut pertamanya dalam konflik militer terjadi pada tahun 2011 dalam intervensi NATO di Libya.

Pesawat ini juga terlibat dalam operasi militer di Irak dan Suriah pada tahun 2015, dan baru-baru ini digunakan oleh AU Inggris untuk menyerang target militer Houthi pada tahun 2024 di Laut Merah.

Keunggulan manuver Typhoon pada ketinggian rendah dan tinggi, serta rekam jejaknya tanpa pernah ditembak jatuh, menunjukkan keandalan dan efektivitasnya di medan tempur.

5. Dilengkapi Helm Canggih

Pilot Eurofighter Typhoon menggunakan Helmet Mounted Symbology System (HMSS) yang dikembangkan oleh BAE Systems. Sistem ini memungkinkan pilot untuk “melihat” melalui badan pesawat dan mengunci target hanya dengan pandangan mata.

Disebut juga Striker, helm ini menampilkan data penerbangan, peringatan, dan informasi target langsung di visor. HMSS memungkinkan pilot untuk mengarahkan senjata tanpa harus secara manual mengarahkan pesawat, meningkatkan kecepatan reaksi dan akurasi tembakan.

Fitur ini sangat penting dalam pertempuran udara cepat, memungkinkan pilot untuk merespon ancaman dan mengunci target dengan lebih efisien.

Eurofighter Typhoon lebih dari sekadar jet tempur; ia merupakan representasi dari kemampuan inovasi dan kolaborasi Eropa di bidang teknologi pertahanan. Dengan kemampuan multiperannya yang terus berkembang dan rekam jejaknya yang terbukti, Typhoon diprediksi akan terus menjadi tulang punggung pertahanan udara berbagai negara selama beberapa dekade mendatang. Perkembangan teknologi dan peningkatan kemampuannya secara berkelanjutan memastikan agar Typhoon tetap relevan dan canggih di masa depan.

Pos terkait