Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya: 7 Fakta Mengejutkan Tenggelamnya Kapal Selat Bali

Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya: 7 Fakta Mengejutkan Tenggelamnya Kapal Selat Bali
Sumber: Liputan6.com

Tragedi mencekam terjadi di Selat Bali. KMP Tunu Pratama Jaya, sebuah kapal penyeberangan yang melayani rute Ketapang-Gilimanuk, dilaporkan tenggelam pada Rabu, 2 Juli 2025, menjelang tengah malam. Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan menimbulkan keprihatinan luas.

PT ASDP Indonesia Ferry, meskipun kapal tersebut dioperasikan swasta (PT Raputra Jaya), telah mengkonfirmasi peristiwa nahas ini. ASDP menyatakan turut berduka cita dan fokus mendukung proses evakuasi serta penyelamatan yang dilakukan oleh otoritas terkait.

Kronologi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam sekitar 25 menit setelah meninggalkan Pelabuhan Ketapang, tepatnya pukul 22.56 WIB. Kejadian ini langsung dilaporkan petugas jaga syahbandar kepada Basarnas dan instansi terkait lainnya.

Berdasarkan informasi awal, kapal tersebut membawa 65 orang (53 penumpang dan 12 kru) serta 22 kendaraan. Namun, data dari Kepolisian Daerah Bali menyebutkan jumlah penumpang sedikit berbeda, yaitu 66 orang (53 penumpang dan 13 ABK).

Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa petugas syahbandar melihat langsung kejadian tersebut. Laporan segera disampaikan ke pihak berwenang untuk memulai operasi pencarian dan penyelamatan.

Korban dan Upaya Penyelamatan

Hingga Kamis, 3 Juli 2025 pukul 14.00 WITA, sebanyak 27 penumpang KMP Tunu Pratama Jaya telah diidentifikasi. Empat di antaranya ditemukan meninggal dunia.

Identitas empat korban meninggal dunia telah dirilis pihak berwajib. Jenazah mereka telah dievakuasi ke RSUD Negara, Jembrana, Bali.

Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban lainnya di perairan Selat Bali. Upaya pencarian diperluas untuk memastikan tidak ada korban yang terlewat.

Sebanyak 23 orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Mereka sementara ditangani oleh tim SAR gabungan dan pihak ASDP di Pelabuhan Gilimanuk.

Rincian Kendaraan yang Dibawa KMP Tunu Pratama Jaya

Selain penumpang dan kru, KMP Tunu Pratama Jaya juga membawa sejumlah kendaraan. Jumlah kendaraan yang diangkut sebanyak 22 unit.

  • Sepeda motor: 1 unit
  • Mobil pribadi: 4 unit
  • Pick up: 3 unit
  • Truk sedang: 3 unit
  • Truk besar: 3 unit
  • Tronton: 8 unit

Keterlibatan Instansi dan Dukungan Pencarian

Basarnas mengerahkan sembilan unit kapal untuk operasi pencarian dan penyelamatan. Tim gabungan terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan unsur potensi SAR laut lainnya.

TNI, khususnya Kodim 1617/Jembrana, menurunkan 80 prajurit untuk membantu pencarian di sepanjang garis pantai. Mereka berkoordinasi dengan Basarnas dan Satpolairud Jembrana.

Polri juga turut serta dalam operasi, dengan Polda Jatim mengerahkan empat unit kapal untuk membantu pencarian. Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, bahkan langsung memantau proses evakuasi di lokasi kejadian.

ASDP Indonesia Ferry turut menyatakan empati dan dukungan penuh terhadap proses evakuasi dan pencarian. Mereka juga memastikan tidak ada gangguan layanan di lintasan penyeberangan lainnya.

Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya menjadi sorotan dan duka bagi banyak pihak. Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya keselamatan pelayaran dan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem di jalur laut. Semoga upaya pencarian dan penyelamatan dapat terus berjalan lancar hingga seluruh korban ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan dapat segera mendapatkan ketenangan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *