Aksi seorang pengemudi Lalamove yang diduga menodongkan pistol kepada pengemudi lain di Tol Cipularang, Jawa Barat, baru-baru ini menjadi viral di media sosial. Kejadian ini menimbulkan keresahan dan pertanyaan tentang kronologi lengkap peristiwa tersebut.
Polisi telah merilis keterangan resmi terkait insiden ini. Penjelasan rinci mengenai kejadian tersebut beserta identitas terduga pelaku telah diungkap.
Kronologi Kejadian di Tol Cipularang
Insiden bermula ketika pelapor hendak menyalip mobil Gran Max yang dikemudikan oleh terduga pelaku di KM 93 Tol Cipularang arah Bandung. Terduga pelaku tidak memberikan jalan, sehingga pelapor menyalip dari sisi kiri.
Setelah berhasil disalip, mobil terduga pelaku justru terus memepet dari belakang. Pelapor akhirnya menepi, diikuti oleh terduga pelaku.
Pelapor kemudian turun untuk mempertanyakan tindakan terduga pelaku. Sebagai tindakan antisipasi, pelapor telah menyiapkan kamera di dasbor mobil untuk merekam kejadian.
Saat dikonfirmasi, terduga pelaku memberikan alasan umum karena kondisi jalan yang ramai. Percakapan kemudian memanas.
Terduga pelaku lalu merogoh sesuatu di belakang jok mobilnya. Ia mengeluarkan benda yang diduga senjata api, mengokangnya, dan menodongkan ke arah pelapor.
Merasa takut, pelapor langsung lari masuk ke mobil dan menjauhi terduga pelaku. Kejadian ini terekam kamera yang telah disiapkan di dasbor.
Identitas Terduga Pelaku
Polisi telah mengidentifikasi terduga pelaku sebagai Maruddin, seorang karyawan swasta yang berdomisili di Cinere, Depok. Identitas ini didapatkan melalui penyelidikan dan komunikasi dengan komunitas pengemudi ekspedisi.
Ciri-ciri terduga pelaku meliputi mobil Gran Max silver dengan nomor polisi B-2850-UFZ. Ia mengenakan kaos lengan pendek merah, celana panjang hitam, dan topi.
Pihak kepolisian memastikan tidak ada saksi lain yang melihat kejadian secara langsung. Bukti utama yang dimiliki adalah rekaman video dari kamera yang dipasang pelapor di dalam mobilnya.
Penyelidikan Lebih Lanjut dan Kesimpulan Sementara
Ketiadaan CCTV di lokasi kejadian membuat rekaman video dari pelapor menjadi bukti utama dalam penyelidikan. Polisi kini tengah menyelidiki lebih lanjut kasus ini.
Kesimpulan sementara dari pihak kepolisian adalah insiden ini diduga terjadi akibat kesalahpahaman di jalan raya. Namun, tindakan terduga pelaku yang mengeluarkan dan menodongkan senjata api tentu akan diproses secara hukum.
Kasus ini menyoroti pentingnya pengendalian emosi dan kesabaran saat berkendara. Meskipun terjadi kesalahpahaman, mengeluarkan senjata api adalah tindakan yang sangat berbahaya dan melanggar hukum. Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh pengguna jalan raya untuk selalu mengedepankan keselamatan dan ketertiban.
