Teori konspirasi yang menghubungkan keramaian restoran pizza di sekitar Pentagon dengan peningkatan aktivitas militer AS kembali muncul. Kaitan ini muncul menjelang serangan Israel ke Iran pada pertengahan Juni 2025.
Teori ini menyebutkan lonjakan pengunjung di restoran pizza dekat markas Departemen Pertahanan AS menandakan konflik besar akan terjadi. Perbincangan terkait teori ini kembali ramai di media sosial.
Lonjakan Aktivitas Restoran Pizza Dekat Pentagon
Akun populer di platform X, @PenPizzaReport, mengklaim memantau aktivitas sejumlah gerai pizza di sekitar Pentagon. Akun ini melaporkan lonjakan aktivitas yang signifikan di hampir semua tempat pizza dekat Pentagon pada 12 Juni 2025 sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
Unggahan tersebut didukung dengan tangkapan layar fitur “Popular Times” Google Maps dari empat gerai pizza: We, The Pizza, Domino’s Pizza, District Pizza Palace, dan Extreme Pizza. Keempatnya menunjukkan peningkatan aktivitas yang tidak biasa.
Malam itu bertepatan dengan dimulainya serangan militer Israel terhadap fasilitas nuklir dan infrastruktur rudal Iran. Hal ini semakin memperkuat teori konspirasi yang telah lama beredar.
Tanggapan Pihak Pentagon dan Media
Departemen Pertahanan AS menyatakan tidak memiliki informasi terkait klaim lonjakan aktivitas di restoran pizza. Mereka enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai teori konspirasi tersebut.
Sementara itu, Newsweek melaporkan juru bicara Pentagon membantah klaim tersebut. Juru bicara tersebut menegaskan bahwa unggahan di akun @PenPizzaReport tidak mencerminkan situasi sebenarnya.
Pentagon sendiri, menurut juru bicara, menyediakan berbagai pilihan makanan di dalam kompleksnya, termasuk pizza, sushi, sandwich, donat, dan kopi. Keberadaan pilihan makanan ini di dalam kompleks membantah klaim bahwa lonjakan pengunjung restoran pizza luar sebagai indikator aktivitas militer.
Analisis dan Kesimpulan
Teori konspirasi “pizza Pentagon” menarik perhatian publik dan menimbulkan beragam reaksi. Meskipun terdapat bukti berupa peningkatan aktivitas di beberapa gerai pizza, korelasi antara hal tersebut dengan aktivitas militer AS masih belum terbukti secara ilmiah.
Keberadaan berbagai pilihan makanan di dalam kompleks Pentagon sendiri perlu dipertimbangkan. Adanya akses mudah terhadap makanan di dalam kompleks mungkin mengurangi kebutuhan personel untuk memesan pizza dari luar.
Kesimpulannya, meskipun menarik, teori konspirasi ini masih memerlukan bukti yang lebih kuat dan analisis yang lebih mendalam. Data dari satu akun media sosial saja tidak cukup untuk membuktikan adanya korelasi antara lonjakan penjualan pizza dengan keputusan militer AS.
Perlu diingat bahwa korelasi tidak selalu berarti kausalitas. Meskipun terjadi peningkatan aktivitas di restoran pizza dan serangan militer Israel ke Iran pada waktu yang bersamaan, belum tentu keduanya memiliki hubungan sebab-akibat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kebenaran klaim ini.
