Iran baru-baru ini menggunakan rudal balistik jarak menengah Sejjil dalam serangan terhadap Israel. Ini menandai pertama kalinya rudal ini dikerahkan dalam konflik aktual antara kedua negara. Serangan tersebut, yang diklaim sebagai bagian dari “Operasi Janji Sejati 3” oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), menargetkan beberapa lokasi strategis di Israel. Meskipun verifikasi kerusakan masih berlangsung, IRGC menyatakan telah menghantam target-target penting.
Rudal Sejjil, yang diluncurkan dalam serangan ini, merupakan senjata buatan dalam negeri Iran. Keunggulannya terletak pada penggunaan bahan bakar padat, membuatnya lebih mudah dikerahkan dan sulit dideteksi dibandingkan rudal berbahan bakar cair.
Rudal Sejjil: Senjata Strategis Iran
Rudal Sejjil merupakan rudal balistik jarak menengah (MRBM) yang dikembangkan sebagai bagian dari upaya Iran untuk memperkuat pertahanannya tanpa bergantung pada teknologi luar negeri. Sistem dua tahap ini pertama kali diuji coba pada November 2008.
Pengembangan berlanjut hingga menghasilkan versi Sejjil-2, yang digunakan dalam serangan terbaru. Laporan yang belum terverifikasi menyebutkan bahwa Iran sedang mengembangkan Sejjil-3, dengan peningkatan signifikan dalam jangkauan dan kemampuan. Rudal ini pernah ditampilkan kembali dalam latihan militer “Nabi Azam 15” pada Januari 2021, setelah periode tidak aktif.
Spesifikasi Teknis Rudal Sejjil
Berikut spesifikasi rudal Sejjil berdasarkan data dari CSIS Missile Defense Project:
* **Nama lain:** Ashoura, Ashura, Sajil, Sajjil
* **Jenis rudal:** Balistik jarak menengah (MRBM)
* **Jangkauan maksimum:** Sekitar 2.000 kilometer
* **Jenis bahan bakar:** Padat (solid-propellant)
* **Tahap peluncuran:** Dua tahap
* **Panjang:** Sekitar 18 meter
* **Diameter:** Sekitar 1.25 meter
* **Berat peluncuran:** Sekitar 23.600 kilogram
* **Kemampuan hulu ledak:** Diduga mampu membawa hulu ledak konvensional atau non-konvensional
* **Kemampuan peluncuran:** Dari platform mobile launcher
Kemampuan peluncuran dari platform mobile meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan bertahan rudal Sejjil terhadap serangan mendadak.
Makna Nama “Sejjil”
Nama “Sejjil” (سِجِّيل) berasal dari bahasa Arab dan disebutkan dalam Al-Qur’an, Surah Al-Fil ayat 4. Di ayat tersebut, “sejjil” merujuk pada batu yang digunakan burung Ababil untuk menghancurkan pasukan gajah. Nama ini memiliki makna yang serupa dalam bahasa Persia.
Riwayat Pengembangan dan Pengujian
Uji coba pertama Sejjil dilakukan pada tahun 2008, mencapai jarak sekitar 800 km. Uji coba selanjutnya pada Mei 2009 berfokus pada pengujian sistem pemandu dan navigasi. Uji terbang sejauh 1.900 km ke arah Samudra Hindia juga telah dilakukan. Versi Sejjil-2, yang diuji pada tahun 2009, menunjukkan peningkatan kemampuan.
Dampak dan Implikasi Penggunaan Rudal Sejjil
Penggunaan rudal Sejjil oleh Iran dalam serangan terhadap Israel menunjukkan peningkatan kemampuan militer Iran. Kemampuan untuk meluncurkan rudal balistik jarak menengah dengan bahan bakar padat meningkatkan ancaman terhadap Israel dan negara-negara tetangga lainnya. Kejadian ini juga berpotensi meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan memerlukan pengawasan ketat dari komunitas internasional. Penting untuk memantau perkembangan lebih lanjut terkait teknologi rudal Iran dan implikasinya bagi keamanan regional. Penggunaan rudal ini menandakan babak baru dalam konflik Iran-Israel, dengan konsekuensi yang masih belum pasti.
