Anggota Komisi I DPR RI, Rizki Natakusumah, menyatakan dukungannya terhadap rencana TNI untuk merekrut 24.000 tamtama guna membentuk Batalyon Teritorial Pembangunan. Ia berharap langkah ini dapat memperkuat TNI dan meningkatkan kedekatannya dengan rakyat. Penguatan TNI di lapangan menjadi fokus utama, sejalan dengan berbagai kebijakan yang diambil.
Rencana perekrutan ini diharapkan dapat semakin mendekatkan TNI dengan masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi untuk memperkuat peran TNI dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Dukungan DPR terhadap Perekrutan 24.000 Tamtama TNI
Rizki Natakusumah menegaskan dukungannya terhadap rencana perekrutan tersebut. Ia menekankan pentingnya fokus TNI pada tugas dan fungsinya di lapangan.
Semua kebijakan yang diambil, termasuk perekrutan ini, diharapkan dapat memperkuat TNI dan mendekatkan institusi tersebut dengan masyarakat. Komisi I DPR akan terus mengawasi dan membahas langkah-langkah yang diambil TNI.
Batalyon Teritorial Pembangunan: Fokus pada OMSP
Perekrutan 24.000 tamtama ini dikhususkan untuk membentuk Batalyon Teritorial Pembangunan. Tujuan utama bukanlah untuk kepentingan peperangan, melainkan untuk mendukung Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
TNI memiliki tugas dan fungsi dalam OMSP, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Pembentukan batalyon ini akan menjadi bagian penting dalam pelaksanaan OMSP tersebut.
Tugas Batalyon Teritorial Pembangunan
Batalyon Teritorial Pembangunan akan fokus pada berbagai kegiatan yang mendukung pembangunan dan stabilitas di 514 kabupaten/kota di Indonesia. Mereka akan membantu dalam berbagai sektor, termasuk ketahanan pangan dan pelayanan kesehatan.
Setiap batalyon akan ditempatkan di lahan seluas 30 hektar dan memiliki kompi-kompi yang langsung melayani kebutuhan masyarakat. Ini menunjukkan komitmen TNI dalam mendukung pembangunan nasional.
Penjelasan TNI AD Mengenai Perekrutan Besar-besaran
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Wahyu Yudhayana, menjelaskan alasan di balik perekrutan besar-besaran ini. Pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan merupakan bagian dari penyusunan struktur organisasi terbaru TNI AD.
Perekrutan ini bertujuan untuk mendukung stabilitas dan pembangunan di seluruh Indonesia. Batalyon tersebut akan tersebar di berbagai daerah dan langsung berinteraksi dengan masyarakat.
Menjawab Kebutuhan Masyarakat
Para prajurit yang direkrut tidak akan berfokus pada peperangan. Mereka akan fokus pada kebutuhan masyarakat, mulai dari ketahanan pangan hingga pelayanan kesehatan.
Meskipun ada kekhawatiran dari beberapa pihak, TNI AD memastikan bahwa fungsi tempur dan teritorial tetap berjalan secara simultan. Profesionalisme prajurit tetap terjaga.
Wahyu Yudhayana juga menanggapi kritik mengenai kesesuaian perekrutan ini dengan kondisi geopolitik saat ini. Ia menegaskan bahwa profesionalisme TNI AD tidak akan berkurang. TNI AD terus mempersiapkan personel, alutsista, dan program latihan.
Komisi I DPR RI akan membahas rencana ini lebih lanjut dalam rapat kerja bersama TNI. Mereka yakin TNI memiliki kepentingan yang kuat untuk negara dan akan memastikan rencana ini berjalan sesuai dengan aturan dan kebutuhan. Proses perekrutan dan pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Keberadaan batalyon ini menandai peran TNI yang semakin dekat dengan rakyat, tidak hanya dalam hal pertahanan, tetapi juga dalam pembangunan nasional.
