Presiden Indonesia Prabowo Subianto baru-baru ini mengumumkan penerimaan panggilan telepon dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pengumuman ini disampaikan melalui akun Instagram pribadi Prabowo pada Jumat dini hari, 12 Juni 2025. Meskipun demikian, detail isi percakapan kedua pemimpin negara tersebut belum diungkapkan.
Presiden Prabowo hanya mengunggah foto dirinya menerima panggilan tersebut, dengan ekspresi wajah yang tampak sumringah. Juru bicara Presiden dan Sekretaris Kabinet pun belum memberikan pernyataan resmi terkait isi pembicaraan.
Hubungan Telepon Kedua Pemimpin Negara
Terakhir kali Prabowo dan Trump berkomunikasi via telepon adalah pada November 2024. Saat itu, Prabowo menelepon Trump untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya dalam pemilihan presiden AS.
Percakapan singkat selama 2 menit 50 detik itu mencakup keinginan Prabowo untuk bertemu Trump secara langsung. Trump pun merespon positif, memuji kinerja Prabowo dan menyatakan keinginannya untuk mengunjungi Indonesia.
Latar Belakang Hubungan Indonesia-AS
Indonesia dan Amerika Serikat telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1949. Tahun ini, kedua negara merayakan 76 tahun kerja sama bilateral yang meliputi berbagai sektor, seperti ekonomi, perdagangan, pendidikan, kebudayaan, dan pertahanan.
Namun, hubungan tersebut juga diwarnai dinamika, khususnya terkait kebijakan tarif impor terbaru yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump. Amerika Serikat menerapkan tarif impor resiprokal sebesar 32 persen untuk Indonesia, ditambah tarif impor dasar 10 persen yang berlaku untuk semua negara.
Upaya Negosiasi Tarif Impor
Pemerintah Indonesia telah mengirimkan utusan ke Amerika Serikat untuk bernegosiasi terkait tarif impor tersebut. Tim negosiasi dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sebelumnya, Presiden Prabowo juga telah menyampaikan keinginan untuk bertemu langsung dengan Presiden Trump. Permintaan tersebut disampaikan melalui jalur resmi pemerintah Indonesia jauh sebelum kebijakan tarif impor baru diberlakukan. Tujuan utama pertemuan tersebut adalah membahas hubungan bilateral Indonesia-AS, yang kini juga mencakup isu tarif impor.
Pertemuan tersebut diharapkan dapat menghasilkan solusi yang menguntungkan kedua negara. Meskipun detail isi percakapan telepon terbaru antara Prabowo dan Trump masih dirahasiakan, penting untuk dicatat bahwa hubungan bilateral Indonesia-AS tetap menjadi prioritas utama kedua negara. Ke depannya, perkembangan negosiasi tarif impor dan kemungkinan pertemuan antara kedua pemimpin akan terus menjadi sorotan. Koordinasi dan komunikasi yang baik antara kedua pemerintah diharapkan dapat menghasilkan kerjasama yang lebih erat dan saling menguntungkan.
