Rapper dan produser musik ternama, Sean “Diddy” Combs, dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan pemerasan dan perdagangan seks. Putusan ini mengakhiri persidangan selama tujuh pekan di New York yang menyita perhatian publik. Namun, juri menyatakannya bersalah atas tuduhan prostitusi yang lebih ringan.
Putusan tersebut dibacakan setelah juri bermusyawarah selama 13 jam. Diddy tampak lega dan tersenyum saat mendengar vonis tersebut. Ia pun berjabat tangan dengan pengacaranya dan berterima kasih kepada juri.
Diddy Bebas dari Tuduhan Berat, Bersalah Atas Prostitusi
Juri memutuskan Diddy bersalah atas dua tuduhan prostitusi, masing-masing ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara. Namun, pembebasan Diddy dari tuduhan pemerasan dan perdagangan seks merupakan pukulan telak bagi jaksa penuntut.
Jaksa menuduh Diddy memimpin sebuah organisasi kriminal yang beroperasi selama puluhan tahun. Organisasi tersebut diduga melakukan berbagai kejahatan, termasuk kerja paksa, distribusi narkoba, penculikan, penyuapan, dan penghalangan keadilan.
Untuk menyatakan Diddy bersalah atas pemerasan, juri harus membuktikan keberadaan perusahaan kriminal dan setidaknya dua pelanggaran yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Hal ini tampaknya tidak berhasil dibuktikan oleh pihak jaksa.
Kesaksian Para Wanita dan Bantahan Pihak Diddy
Persidangan menampilkan kesaksian dari dua wanita, penyanyi Casandra Ventura dan seorang wanita yang disebut sebagai Jane Doe. Keduanya mengaku mengalami pelecehan, ancaman, dan pemaksaan seksual dari Diddy.
Mereka juga memberikan kesaksian tentang “maraton seksual” yang melibatkan Diddy dan pria bayaran. Namun, tim pengacara Diddy bersikukuh bahwa hubungan seksual tersebut berlangsung atas dasar suka sama suka.
Meskipun mengakui adanya kekerasan dalam rumah tangga dalam hubungan tersebut, termasuk insiden Diddy memukul dan menyeret Ventura yang terekam CCTV, pengacara menekankan hal tersebut tidak membuktikan perdagangan seks.
Perdebatan Sengit dan Putusan Akhir
Jaksa penuntut, Maurene Comey, mengkritik tim Diddy yang dianggap telah memutarbalikkan fakta. Comey berpendapat Diddy merasa kebal hukum dan tidak pernah mengira para korban akan berani bersaksi.
Sidang menampilkan ribuan halaman catatan telepon, keuangan, dan bukti audiovisual. Para juri memulai perundingan pada 30 Juni 2025 setelah hakim memberikan instruksi selama hampir tiga jam.
Setelah pertimbangan panjang dan mendengarkan berbagai kesaksian yang kompleks, juri akhirnya mengeluarkan putusan. Meskipun Diddy dinyatakan bersalah atas tuduhan prostitusi, kasus ini tetap menyoroti isu-isu penting seputar kekerasan dalam rumah tangga dan hubungan kekuasaan dalam industri hiburan. Proses hukum ini juga membuka diskusi penting tentang bagaimana sistem peradilan mendekati kasus-kasus yang kompleks dan melibatkan tokoh publik.
Putusan ini juga menunjukkan bahwa bukti yang ada tidak cukup kuat untuk membuktikan tuduhan pemerasan dan perdagangan seks yang lebih serius terhadap Diddy. Ke depannya, kasus ini mungkin akan memicu perdebatan lebih lanjut tentang batasan hukum dan bagaimana kasus-kasus serupa ditangani di masa mendatang. Meskipun pembebasan Diddy dari tuduhan utama, kasus ini meninggalkan jejak yang dalam dan menimbulkan pertanyaan penting bagi masyarakat.
