Netanyahu-Trump: Rencana Serangan Israel ke Iran Terungkap?

Netanyahu-Trump: Rencana Serangan Israel ke Iran Terungkap?
Sumber: Kompas.com

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, gencar melobi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk meningkatkan dukungan AS dalam konflik dengan Iran. Upaya ini dilakukan menyusul serangan udara Israel terhadap Iran pekan lalu, yang digambarkan Netanyahu sebagai langkah menguntungkan kedua negara.

Netanyahu telah menghubungi Trump melalui telepon dan wawancara publik. Ia menekankan ancaman Iran yang memiliki senjata nuklir dan kemampuan untuk menyerang AS.

Netanyahu dan Strategi Pengaruhnya terhadap Trump

Netanyahu menggunakan pendekatan personal untuk mempengaruhi Trump. Ia memahami kepribadian Trump dan peluang untuk mengklaim kemenangan dalam konteks ini.

Menurut analis Timur Tengah Yossi Mekelberg dari Chatham House, Netanyahu mungkin telah menerima sinyal dukungan diam-diam dari Trump sebelum melancarkan serangan ke Iran.

Trump telah memuji operasi militer Israel, termasuk pembunuhan tokoh militer Iran dan serangan ke situs nuklir. Namun, beberapa analis mengingatkan agar tidak terlalu optimis akan pengaruh Netanyahu terhadap keputusan Washington.

Pertimbangan Trump dan Dinamika Politik Dalam Negeri AS

Keputusan Trump terkait dukungan militer terbuka masih dipertimbangkan. Sikapnya yang skeptis terhadap intervensi militer luar negeri, ditambah dengan basis pendukung anti-intervensi, seperti JD Vance dan Tulsi Gabbard, membuat situasinya rumit.

Meskipun demikian, Trump menunjukkan kemungkinan perubahan keputusan. Ia menyatakan keputusan final akan diumumkan dalam dua minggu ke depan.

Permintaan Netanyahu untuk bom penghancur bunker AS pada April lalu ditolak. Namun, kemungkinan dukungan untuk serangan terbatas, seperti pengeboman situs pengayaan uranium bawah tanah di Fordo, tetap terbuka.

Opini Publik AS dan Perdebatan Nasional

Opini publik AS cenderung menentang keterlibatan militer langsung dalam konflik Israel-Iran. Survei YouGov untuk The Economist menunjukkan mayoritas warga AS, terlepas dari afiliasi politik, menolak intervensi militer.

Hanya 16 persen responden yang mendukung keterlibatan militer AS. Bahkan pendukung Trump sekalipun terbelah, dengan tokoh berpengaruh seperti Steve Bannon mengkritik upaya Netanyahu untuk menyeret AS ke dalam perang.

Bannon menilai Netanyahu telah memulai perang yang tidak dapat diakhirinya sendiri. Netanyahu sendiri, di satu sisi, menekankan bahaya Iran memiliki senjata nuklir dan kemampuannya menyerang AS.

Namun, di sisi lain, perlu diingat bahwa keputusan Trump, pada akhirnya, akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pandangan pribadinya terhadap program nuklir Iran, dan keberhasilan awal operasi militer Israel.

Situasi ini tetap kompleks dan dinamis, dengan berbagai kepentingan dan pertimbangan yang saling berinteraksi. Kejelasan arah konflik Israel-Iran dan tingkat keterlibatan AS masih belum dapat dipastikan sepenuhnya.

Pos terkait