Kerja Sama RI-Jepang: Investasi Raksasa 200 Juta Dolar AS

Kerja Sama RI-Jepang: Investasi Raksasa 200 Juta Dolar AS
Sumber: Kompas.com

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Dyah Roro Esti Widya Putri dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Fajarini Puntodewi baru-baru ini menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha Indonesia dan Jepang. Penandatanganan ini berlangsung dalam Forum Bisnis Indonesia-Jepang di Osaka, Jepang, pada Rabu, 11 Juni 2025. Kerja sama ini menandai babak baru dalam hubungan ekonomi bilateral kedua negara.

MoU yang ditandatangani mencakup berbagai sektor, memperkuat kolaborasi ekonomi Indonesia-Jepang. Nilai total kesepakatan mencapai 200,8 juta dollar AS.

Penguatan Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Jepang

Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen penuh mendukung dan memfasilitasi pelaku usaha, termasuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dalam upaya meningkatkan perdagangan dan investasi. Forum bisnis di Osaka merupakan bagian dari misi dagang Indonesia ke Jepang. Hal ini menunjukkan upaya nyata pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui kerja sama internasional.

Roro menekankan posisi strategis Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara dan mitra dagang utama. Indonesia memiliki ketahanan ekonomi yang kuat, ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi 4,87 persen pada kuartal I-2025 dan PDB sebesar 4.900 dollar AS pada 2024. Investasi di Indonesia juga meningkat 20,8 persen pada 2024.

Sektor Unggulan dan Potensi Kerja Sama

Ekspor nonmigas Indonesia ke Jepang menunjukkan tren positif. Dalam lima tahun terakhir (2020-2024), terjadi peningkatan sebesar 8,8 persen. Komoditas utama ekspor meliputi batu bara, nikel, dan konduktor elektrik. Sebaliknya, impor nonmigas dari Jepang juga meningkat 8,21 persen, dengan produk logam, kendaraan bermotor, dan tembaga sebagai impor utama.

Potensi kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang masih sangat besar. Indonesia membuka peluang kerja sama di sektor strategis seperti energi terbarukan dan produk berkelanjutan. Komitmen Indonesia terhadap isu lingkungan mendukung terciptanya rantai pasok hijau dan transisi energi hijau di kawasan.

Forum Bisnis dan Partisipasi Pelaku Usaha

Forum Bisnis Indonesia-Jepang di Osaka mengangkat tema “Strengthening Synergy: Unlocking Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement for Sustainable Trade in New Economy Era.” Forum ini menjadi bagian dari partisipasi Kemendag dalam Expo 2025 Osaka (9-15 Juni).

Sebanyak 27 pelaku ekspor Indonesia dari sektor energi terbarukan, fesyen berkelanjutan, bahan bangunan, dan makanan minuman turut serta. 15 di antaranya berpartisipasi dalam pameran bergilir di Paviliun Indonesia. Forum bisnis ini bertujuan memaksimalkan keikutsertaan Indonesia di Expo 2025 Osaka. Informasi mengenai amandemen protokol IJEPA dan kebijakan ekonomi berkelanjutan Indonesia juga disampaikan. Sesi one-on-one business meeting menghasilkan transaksi dagang senilai 200,8 juta dollar AS.

Diskusi panel membahas pemanfaatan IJEPA, dengan narasumber dari Ditjen PEN, Kadin Indonesia, Osaka Chamber of Commerce and Industry (OCCI), JETRO, dan APCASI. Pertemuan dengan berbagai lembaga penting seperti Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, JAPINDA, AJC, dan CCI Jepang juga telah dilakukan sebelumnya. Pembahasan meliputi tatanan ekonomi baru, pemanfaatan IJEPA, serta promosi investasi dan perdagangan.

Kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang yang semakin kuat ini akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara dan mendorong perkembangan sektor-sektor strategis di masa depan. Komitmen bersama untuk pembangunan berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan kerja sama ini.

Pos terkait