Pameran Indo Defence 2025, yang berlangsung di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, dari tanggal 11 hingga 14 Juni, menjadi ajang penting bagi industri pertahanan Indonesia. Acara berskala internasional ini memfasilitasi jejaring industri hingga tingkat global, menghubungkan produsen dengan calon pembeli potensial. Kehadiran Indo Defence dinilai krusial untuk mendorong kolaborasi dan kemajuan industri pertahanan nasional.
Lebih dari 1.180 perusahaan dari 42 negara turut berpartisipasi dalam pameran ini, termasuk Amerika Serikat dan Turki yang memamerkan alutsista unggulannya. Pameran ini juga menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan kemampuannya dalam produksi alutsista.
Indo Defence: Jembatan Menuju Jejaring Global Industri Pertahanan
Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE), Anton Aliabbas, menekankan pentingnya Indo Defence sebagai platform untuk membangun koneksi global. Pameran ini menjadi titik temu strategis bagi para produsen, termasuk Indonesia, untuk bertemu dengan calon pembeli internasional.
Keberadaan pameran seperti Indo Defence membuka peluang kolaborasi dan kerja sama yang luas. Hal ini mendorong kemajuan industri pertahanan nasional serta meningkatkan posisi Indonesia di pasar internasional.
Alutsista Indonesia Mendunia: Produk Unggulan di Indo Defence 2025
PT Pindad, sebagai contoh, memamerkan sejumlah produk andalannya yang telah digunakan di berbagai negara. Pistol G2 Elite dan Combat kaliber 9 mm, yang telah dipesan oleh Yordania dan beberapa negara ASEAN sejak 2016, menjadi bukti kapabilitas Pindad.
Senjata sniper SPR 4 dengan jarak tembak efektif hingga 1.500 meter, serta berbagai varian senapan mesin seperti SMS2-V2, SM2-V1, SM3, dan SM5, juga turut dipamerkan. Senapan Serbu SS2-V4, pemenang lomba Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM), semakin memperkuat reputasi alutsista Indonesia di kancah internasional.
Kendaraan taktis Anoa 6×6, yang telah digunakan dalam misi perdamaian PBB, turut menjadi daya tarik. Komodo 4×4 dan panser Badak Canon melengkapi portofolio alutsista dalam negeri yang semakin beragam dan kompetitif.
Memahami Tren Global dan Membangun Rantai Pasok
Selain memamerkan produk, Indo Defence juga menjadi ajang untuk mempelajari perkembangan teknologi militer global dan isu-isu strategis internasional. Pameran ini memberikan kesempatan Indonesia untuk menganalisis tren terkini dan menyesuaikan strategi industri pertahanan nasional.
Anton Aliabbas berharap Indo Defence dapat membuka jalan bagi Indonesia untuk bergabung dalam rantai pasok global. Pemerintah dan pemangku kepentingan perlu memaksimalkan peluang ini untuk menjalin relasi strategis dan memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen alutsista.
Pemerintah perlu memfasilitasi perusahaan-perusahaan Indonesia agar dapat berpartisipasi aktif dalam rantai pasok global. Dengan demikian, industri pertahanan Indonesia dapat semakin berkembang dan bersaing di pasar internasional.
Pameran Indo Defence 2025 sukses menjadi etalase bagi industri pertahanan Indonesia, menunjukkan kemajuan dan potensi yang dimiliki. Ke depan, peningkatan kolaborasi dan dukungan pemerintah diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar alutsista global. Kesempatan ini harus dimaksimalkan untuk mendorong pertumbuhan dan kemajuan industri pertahanan nasional secara berkelanjutan.
