Hari Pelaut Sedunia 25 Juni: Sejarah, Tema 2025 & Fakta Menarik

Hari Pelaut Sedunia 25 Juni: Sejarah, Tema 2025 & Fakta Menarik
Sumber: Poskota.co.id

Setiap tanggal 25 Juni, dunia memperingati Hari Pelaut Sedunia atau Day of the Seafarer. Peringatan ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi dan kerja keras para pelaut yang berperan vital dalam menjaga kelancaran arus perdagangan global. Mereka adalah tulang punggung perekonomian dunia, memastikan pasokan barang dan jasa mencapai berbagai penjuru.

Para pelaut bekerja keras di atas kapal, menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan kondisi kerja yang terkadang berat. Mereka bertanggung jawab atas berbagai tugas penting, mulai dari navigasi hingga pemeliharaan mesin kapal. Kontribusi mereka seringkali tak terlihat, namun sangat krusial bagi kehidupan modern.

Apa Itu Hari Pelaut Sedunia?

Hari Pelaut Sedunia ditetapkan oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO) untuk mengapresiasi kontribusi para pelaut. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya peran mereka dalam perekonomian dunia. Tanpa mereka, rantai pasokan barang-barang penting, termasuk bahan makanan dan energi, akan terganggu.

Peringatan ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan pelaut. Banyak pelaut menghabiskan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun jauh dari keluarga. Kondisi kerja yang aman dan layak menjadi hak dasar mereka.

Sejarah Hari Pelaut Sedunia dan Latar Belakangnya

Hari Pelaut Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2011. Penetapan tanggal 25 Juni sebagai Hari Pelaut Sedunia diresmikan melalui Resolusi Konvensi STCW Manila 2010 yang diadakan oleh IMO. Peringatan ini semakin penting mengingat meningkatnya kompleksitas industri maritim.

Peringatan ini bertujuan untuk memberikan penghormatan kepada para pelaut dan meningkatkan kesadaran publik tentang kondisi kerja mereka. Banyak tantangan yang dihadapi para pelaut, termasuk waktu kerja yang panjang, kesejahteraan mental, dan keselamatan di laut.

Tantangan yang Dihadapi Para Pelaut

Pekerjaan seorang pelaut penuh dengan tantangan. Mereka seringkali berhadapan dengan cuaca buruk, risiko keselamatan, dan waktu berlayar yang panjang. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental mereka.

Selain itu, persaingan ketat dalam industri pelayaran seringkali menyebabkan upah rendah dan kondisi kerja yang tidak ideal bagi para pelaut. Oleh karena itu, peningkatan standar keselamatan dan kesejahteraan pelaut sangat penting.

Tema Hari Pelaut Sedunia 2025: Kapal Saya Bebas Pelecehan

Tema Hari Pelaut Sedunia 2025 yang diangkat oleh IMO adalah “My Harassment-Free Ship” atau “Kapal Saya Bebas Pelecehan”. Tema ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman, inklusif, dan bebas dari segala bentuk pelecehan, intimidasi, dan diskriminasi.

Tujuannya adalah untuk mendorong budaya kerja yang menghormati hak asasi manusia semua pelaut, tanpa memandang jenis kelamin, ras, atau latar belakang budaya. Lingkungan kerja yang bebas dari pelecehan sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas para pelaut.

Menciptakan Lingkungan Kerja yang Aman dan Ramah

Untuk mewujudkan “Kapal Bebas Pelecehan”, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Perusahaan pelayaran perlu menerapkan kebijakan anti-pelecehan yang ketat dan memberikan pelatihan yang memadai kepada awak kapal.

Selain itu, penting juga untuk menciptakan mekanisme pelaporan yang mudah diakses dan efektif bagi para pelaut yang mengalami pelecehan. Dengan demikian, para pelaut dapat merasa aman dan nyaman untuk melaporkan kejadian yang mereka alami.

Hari Pelaut Sedunia bukan hanya sekedar peringatan, tetapi juga momentum untuk refleksi dan aksi nyata. Meningkatkan kesadaran publik akan tantangan yang dihadapi para pelaut dan mendukung upaya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bermartabat adalah tanggung jawab bersama. Dengan menghargai kontribusi mereka, kita bersama-sama dapat memastikan kelancaran perdagangan global dan masa depan industri maritim yang lebih baik.

Pos terkait