Menjalankan maraton setiap hari selama lebih dari setahun membutuhkan dedikasi luar biasa. Bayangkan tekad yang dibutuhkan untuk mencapai hal tersebut.
Hugo Farias, seorang pria berusia 45 tahun asal Brasil, berhasil melakukan hal yang tampaknya mustahil ini. Ia berlari maraton penuh (42,195 kilometer) setiap hari selama 366 hari. Kisah inspiratifnya ini menjadi sorotan dunia.
Dari Eksekutif Swasta Menjadi Pelari Maraton
Farias menghabiskan 22 tahun berkarier di sektor swasta sebagai manajer eksekutif untuk proyek teknologi besar. Namun, rutinitas tersebut membuatnya mempertanyakan tujuan hidupnya.
Ia merasa ada ketidaknyamanan yang terus tumbuh. Pertanyaan “Apakah ini semua yang saya inginkan dalam hidup?” mendorongnya untuk mencari perubahan drastis.
Inspirasi datang dari Amir Klink, navigator Brasil yang menyeberangi Atlantik Selatan dengan mendayung pada tahun 1984. Farias terdorong untuk menciptakan pencapaian luar biasa sendiri.
Alih-alih berlayar, ia memilih untuk berlari. Ia terinspirasi oleh atlet Belgia, Stephen Engels, yang telah berlari 365 maraton dalam setahun. Farias pun memutuskan untuk melampauinya.
Persiapan Matang dan Dukungan Tim Ahli
Meskipun bukan atlet profesional – ia baru mulai berlari pada tahun 2019 dan hanya mengikuti satu maraton sebelumnya – Farias memiliki tekad kuat.
Selama delapan bulan, ia merencanakan dengan cermat setiap detail. Ini termasuk logistik, pelatihan, dukungan keluarga, dan kerjasama dengan para ahli.
Farias menyadari pentingnya tim multidisiplin. Ia melibatkan dokter, pelatih, fisioterapis, dan psikolog untuk menunjang keberhasilannya.
Institusi Jantung Universitas Sao Paulo (InCor) juga turut serta. Farias ingin proyeknya memberikan kontribusi ilmiah melalui penelitian InCor tentang reaksi jantungnya terhadap tantangan ini.
Rekor Dunia dan Dampak Penelitian Jantung
Farias menyelesaikan tantangannya pada 28 Agustus 2023. Ia menghabiskan sekitar 1.590 jam untuk menempuh total 15.569 kilometer.
Pencapaian ini mengukuhkan namanya dalam Guinness World Records sebagai pemegang rekor dunia untuk maraton berturut-turut. Ini merupakan prestasi luar biasa.
Pemantauan jantung Farias oleh InCor berkembang menjadi proyek penelitian yang telah melalui komite etik. Ahli jantung Maria Janieire Alves menekankan pentingnya pendekatan yang aman dan tepat, terutama untuk proyek inovatif seperti ini.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman baru tentang dampak lari maraton intensif terhadap jantung. Data yang dikumpulkan akan bermanfaat bagi dunia kedokteran dan olahraga.
Kisah Hugo Farias lebih dari sekadar pencapaian atletik; ini adalah bukti kekuatan tekad dan perencanaan yang matang. Dedikasinya menginspirasi kita untuk mengejar impian, betapapun mustahilnya.





