Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, mengaku terkejut dengan hasil penggeledahan KPK di rumahnya. Penyidik KPK hanya menemukan sebuah flashdisk berisi data tahun 1979, bukan barang bukti terkait kasus suap Harun Masiku. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan mengingat penggeledahan kala itu cukup heboh.
Pengungkapan isi flashdisk tersebut disampaikan oleh ahli forensik KPK, Hafni Ferdian, dalam persidangan kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan yang melibatkan Hasto. Hasto menyatakan keheranannya atas temuan tersebut yang sangat kontras dengan besarnya perhatian publik saat penggeledahan dilakukan.
Hasil Penggeledahan KPK: Flashdisk Kontroversial
Hasto mengungkapkan, isi flashdisk yang ditemukan bukanlah barang bukti yang relevan dengan kasus yang sedang dihadapi. Metadata pada flashdisk tersebut menunjukkan dokumen tahun 1979 yang telah diedit pada 10 Juni 2012.
Fakta ini bertolak belakang dengan anggapan awal bahwa penggeledahan akan menemukan bukti kuat terkait kasus suap Harun Masiku. Hasto menekankan perbedaan signifikan antara ekspektasi publik dengan hasil penggeledahan yang sebenarnya.
Sidang dan Kesaksian Ahli Forensik
Dalam persidangan, ahli forensik KPK memaparkan berbagai barang bukti elektronik yang disita, terutama dari ponsel sejumlah pihak terkait. Data tersebut diekstrak dengan metode dan standar forensik yang berlaku.
Namun, penjelasan ahli tersebut tidak memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai peran flashdisk yang ditemukan di rumah Hasto. Hasto mengungkapkan kekecewaannya karena minimnya bukti yang ditemukan.
Penggeledahan Rumah Hasto dan Reaksi Publik
Penggeledahan rumah Hasto di Perumahan Villa Taman Kartini, Bekasi, pada 7 Januari 2025, sempat menjadi sorotan media. Aksi KPK ini kembali menyoroti penindakan terhadap petinggi partai politik.
Penyidik KPK meninggalkan lokasi dengan membawa sebuah koper, memicu spekulasi tentang temuan barang bukti penting. Namun, kenyataannya jauh berbeda dari yang dibayangkan publik dan Hasto sendiri.
Penjelasan Lebih Lanjut Mengenai Metadata
Metadata pada flashdisk tersebut, menurut Hasto, menunjukkan dokumen-dokumen lama yang tidak terkait dengan kasus Harun Masiku. Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara ekspektasi dan realita hasil penggeledahan.
Proses pengeditan data pada tahun 2012, yang tercantum dalam metadata, juga menimbulkan pertanyaan. Hasto berharap agar kasus ini dapat terungkap secara transparan dan adil.
Peran KPK dalam Kasus Harun Masiku
Kasus suap Harun Masiku masih menjadi sorotan publik. KPK telah melakukan berbagai upaya untuk mengungkap kasus tersebut secara menyeluruh.
Namun, penemuan flashdisk di rumah Hasto yang berisi data lama menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas investigasi KPK. Keterbukaan dan transparansi menjadi kunci dalam menyelesaikan kasus ini.
Kesimpulannya, perbedaan antara ekspektasi publik dan hasil penggeledahan rumah Hasto Kristiyanto menunjukkan kompleksitas investigasi KPK dalam kasus Harun Masiku. Temuan flashdisk berisi data tahun 1979 menimbulkan berbagai pertanyaan dan mempertanyakan proses investigasi yang dilakukan. Kejelasan dan transparansi dalam proses hukum menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik. Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya menghindari spekulasi dan menunggu proses hukum berjalan hingga tuntas.





