Penemuan dua pedang kavaleri Romawi di Cotswolds, Inggris, telah memicu penggalian arkeologi besar-besaran. Penemuan ini berawal dari kegiatan seorang pencari logam pada dua tahun lalu yang secara tak terduga menemukan dua bilah pedang langka terkubur di dekat desa Willersey. Temuan ini kemudian membuka jalan bagi pengungkapan permukiman kuno yang lebih luas.
Penemuan yang mengejutkan ini dilakukan oleh Glenn Manning, seorang penggemar deteksi logam. Ia menemukan kedua pedang besi tersebut, yang diperkirakan berasal dari awal hingga pertengahan abad ke-2 hingga ke-3 Masehi, saat menggunakan alat detektor logamnya untuk pertama kalinya.
Penemuan Pedang dan Awal Penggalian
Manning menggambarkan pengalamannya menemukan kedua pedang tersebut sebagai sesuatu yang luar biasa. Ia mengaku memiliki firasat akan menemukan sesuatu yang istimewa di pagi hari sebelum melakukan pencariannya. Pedang-pedang tersebut kemudian disumbangkan ke Museum Corinium di Cirencester.
Museum Corinium kemudian melaporkan temuan ini kepada Historic England, badan yang bertanggung jawab atas pelestarian warisan budaya Inggris. Historic England merespon dengan melakukan survei geofisika di lokasi penemuan.
Survei Geofisika dan Temuan Situs Permukiman
Hasil survei geofisika menunjukkan adanya sisa-sisa peninggalan arkeologis dari berbagai periode, mulai dari zaman prasejarah hingga era Romawi-Inggris. Penggalian yang dilakukan pada awal tahun ini mengungkap sejumlah struktur penting.
Struktur-struktur tersebut antara lain tiga hingga empat parit cincin dari Zaman Besi, pagar berbentuk persegi panjang, dan fondasi bangunan dari batu kapur yang khas Romawi. Fondasi bangunan yang terbuat dari batu kapur tersebut diduga merupakan sisa-sisa sebuah vila Romawi.
Penetapan Situs sebagai Monumen Terjadwal
Penemuan ini memberikan wawasan berharga mengenai pola permukiman di Gloucestershire selama periode Zaman Besi hingga era Romawi. Temuan ini membantu para arkeolog untuk lebih memahami masa-masa sekitar Penaklukan Romawi, sebuah periode yang penuh gejolak dalam sejarah Inggris.
Historic England berencana untuk merekomendasikan kepada Departemen Kebudayaan, Media, dan Olahraga Inggris (DCMS) agar situs tersebut ditetapkan sebagai monumen terjadwal. Status ini akan memberikan perlindungan resmi terhadap situs bersejarah tersebut. Proses penggalian, yang dilakukan oleh tim gabungan profesional dan relawan, menghadapi tantangan cuaca ekstrem.
Peter Busby dari Cotswold Archaeology menyampaikan apresiasinya atas kerja keras dan dedikasi seluruh tim. Ia menekankan kerja sama yang erat antara para profesional dan relawan dalam proses penggalian. Busby juga mencatat kecepatan dan efisiensi tim dalam mengubah sebuah lahan biasa menjadi sebuah situs bersejarah yang kaya akan informasi.
Koleksi Museum Corinium
Kedua pedang kavaleri Romawi tersebut akan menjadi tambahan berharga bagi koleksi Museum Corinium. Emma Stuart, Direktur Museum Corinium, menyatakan kebanggaannya atas penambahan artefak langka ini ke koleksi museum.
Pedang-pedang tersebut akan meningkatkan pemahaman pengunjung tentang kehidupan di Cotswolds selama periode Romawi. Kedua pedang tersebut dijadwalkan akan dipamerkan kepada publik di Museum Corinium mulai tanggal 2 Agustus 2025.
Penemuan ini bukan hanya tentang dua pedang Romawi, tetapi juga tentang sebuah jendela menuju masa lalu yang kaya dan kompleks. Penggalian yang berkelanjutan di situs ini diharapkan akan terus memberikan penemuan-penemuan baru yang akan lebih memperkaya pemahaman kita tentang sejarah Inggris. Kisah dari dua pedang ini pun menjadi bukti nyata bagaimana sebuah penemuan kecil dapat memicu penemuan yang lebih besar dan signifikan.





