Rahasia Matcha: Populer Global, Jepang Khawatir Apa?

Rahasia Matcha: Populer Global, Jepang Khawatir Apa?
Sumber: Kompas.com

Pukul 10.00 pagi di Uji, Jepang, adalah waktu yang krusial. Ini adalah saat toko-toko matcha, teh hijau bubuk terkenal di dunia, mulai beroperasi. Kota Uji, yang dapat dicapai dengan kereta dari Kyoto dalam waktu setengah jam, merupakan pusat produksi matcha berkualitas tinggi.

Kegilaan Matcha di Uji

Perjalanan saya ke Nakamura Tokichi Honten, toko matcha ternama yang pernah memasok matcha untuk kaisar Jepang, dimulai sebelum pukul 10.00. Namun, saya sudah mendapati antrean panjang yang mencapai 35 orang sebelum toko dibuka.

Suasana di dalam toko sangat ramai. Para pengunjung berebut kaleng-kaleng matcha, hingga seorang pekerja toko yang mungil kewalahan memenuhi rak yang kosong.

Dalam keributan itu, saya berhasil mendapatkan satu kaleng matcha 30 gram, meskipun tidak tahu jenis dan harganya. Semua matcha terjual habis hanya dalam waktu lima menit setelah toko buka.

Saya menyaksikan seorang pria asal Jerman dengan bangga menunjukkan belanjaannya: lebih dari 30 kaleng matcha seharga 250 euro. Nakamura Tokichi, berbeda dengan toko matcha lain di Uji, tidak membatasi jumlah pembelian per orang.

Setelah menghabiskan pagi hari berkeliling kota, saya menemukan hal serupa di Tsujirihei Honten, merek matcha lain yang sudah berdiri sejak 1860. Meskipun membatasi jumlah pembelian, sebagian besar matcha mereka juga telah ludes terjual.

Meningkatnya Permintaan Global Matcha

Popularitas matcha di dunia memang tengah memuncak. Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang mencatat produksi matcha mencapai 4.176 ton pada tahun 2023, meningkat tiga kali lipat sejak tahun 2010. Hal ini didorong oleh manfaat kesehatan matcha yang kaya antioksidan dan efek kafein yang lebih ringan daripada kopi.

Peningkatan jumlah wisatawan ke Jepang, hampir 37 juta orang pada tahun 2024, juga berkontribusi pada peningkatan permintaan matcha. Media sosial juga berperan besar dalam mempromosikan popularitas minuman ini.

Meskipun tidak ada penggolongan formal, matcha umumnya dibagi menjadi tiga kategori: seremonial, premium, dan kuliner. Matcha seremonial, yang menggunakan daun teh panen musim saat itu, memiliki rasa yang kaya dan umami tanpa rasa pahit.

Matcha kuliner cenderung lebih kasar dan sedikit pahit, cocok untuk makanan manis. Sementara matcha premium berada di antara keduanya, serbaguna untuk penggunaan sehari-hari.

Tantangan Produksi Matcha Berkualitas Tinggi

Tomimi Hisaki, manajer umum Tsujirihei, menjelaskan bahwa turis asing cenderung membeli matcha seremonial kelas atas dalam jumlah besar, melebihi kapasitas produksi.

Produksi matcha berkualitas tinggi tidak bisa dilakukan secara massal. Daun teh untuk matcha seremonial harus ditanam di tempat teduh untuk menghasilkan rasa yang lebih kaya. Namun, hal ini membatasi pertumbuhan dan hasil panen.

Proses penggilingan batu tradisional juga menjadi kendala. Meskipun menghasilkan bubuk yang sangat halus, setiap penggilingan hanya mampu menghasilkan sekitar 400 gram matcha dalam waktu delapan jam.

Meningkatkan produksi dengan menanam lebih banyak kebun teh membutuhkan waktu. Kelangkaan matcha seremonial Uji malah meningkatkan eksklusivitasnya, yang menarik minat para wisatawan.

Kekhawatiran Lokal dan Harapan Berkelanjutan

Simona Suzuki, presiden Asosiasi Teh Jepang Global, mengungkapkan kekhawatiran tentang penggunaan matcha berkualitas tinggi untuk minuman seperti latte dan smoothie, yang mengurangi ketersediaan untuk upacara minum teh tradisional.

Hisaki menambahkan bahwa sejak awal tahun, persediaan matcha selama sebulan terjual habis hanya dalam sehari. Ia khawatir kuil dan tempat suci akan kesulitan mendapatkan pasokan matcha untuk upacara.

Meskipun senang dengan penyebaran matcha Jepang, Hisaki mengimbau para wisatawan untuk tidak menimbun matcha untuk dijual kembali.

Pengalaman berbelanja di Uji mengajarkan saya bahwa masih banyak pilihan teh Jepang lainnya seperti sencha, gyokuro, dan hojicha yang patut dicoba. Uji tetap menawarkan beragam produk teh, meskipun matcha menjadi pusat perhatian.

Pada akhirnya, menikmati matcha latte instan di rumah, jauh dari hiruk pikuk Uji, memberikan saya perspektif baru. Meskipun bukan matcha untuk kaisar, tetapi bagi saya, ini cukup sempurna.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *