Dalai Lama Tolak Reinkarnasi China: Cari Pengganti Spiritual

Dalai Lama Tolak Reinkarnasi China: Cari Pengganti Spiritual
Sumber: Kompas.com

Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet, memastikan kelanjutan lembaga Dalai Lama setelah kematiannya. Pernyataan ini disampaikan melalui siaran video pada Rabu (2/7/2025), ditujukan kepada umat Buddha global. Ia menegaskan, penunjukan penerusnya akan dilakukan oleh kantornya sendiri, Gaden Phodrang Trust, bukan Pemerintah China.

Keputusan ini mengakomodir permohonan dari berbagai komunitas selama 14 tahun terakhir. Umat Buddha di Tibet, kawasan Himalaya, Mongolia, sebagian Rusia, dan China menginginkan tradisi Dalai Lama tetap lestari.

Lembaga Dalai Lama Berlanjut, Tolak Campur Tangan China

Dalai Lama menekankan penerus kepemimpinannya akan ditunjuk oleh Gaden Phodrang Trust, lembaga resmi yang bermarkas di India. Hal ini sebagai penolakan tegas terhadap campur tangan Pemerintah China.

Beijing sebelumnya menyatakan bahwa persetujuan mereka diperlukan untuk menentukan reinkarnasi Dalai Lama. Mereka bahkan mengusulkan metode tradisional pengundian dari guci emas, yang menurut Dalai Lama telah kehilangan kualitas spiritual jika digunakan untuk kepentingan politik.

Samdhong Rinpoche, tokoh senior Gaden Phodrang Trust, menyampaikan kondisi kesehatan Dalai Lama saat ini baik. Belum ada instruksi lebih lanjut terkait proses suksesi.

Rinpoche menambahkan, Dalai Lama berikutnya dapat berasal dari kebangsaan mana pun, asalkan memiliki akses menuju kebebasan.

Sorotan pada Penunjukan Penerus Dalai Lama ke-15

Tradisi umat Buddha Tibet meyakini Dalai Lama sebagai reinkarnasi. Tenzin Gyatso, Dalai Lama saat ini, merupakan inkarnasi ke-14.

Namun, penunjukan penerusnya menjadi perdebatan sengit, khususnya karena ketegangan politik antara komunitas Tibet dan Pemerintah China.

China bersikeras harus menyetujui reinkarnasi Dalai Lama. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menjelaskan prosesnya akan melalui pengundian dalam guci emas—suatu praktik yang dikendalikan Beijing.

Dalai Lama sendiri telah mengkritik keras praktik tersebut. Ia menegaskan, penggunaan guci emas untuk kepentingan politik menghilangkan nilai spiritualnya.

Penolakan Komunitas Tibet terhadap Intervensi China

Komunitas Tibet di pengasingan menyambut baik pengumuman Dalai Lama. Mereka khawatir China akan menunjuk Dalai Lama boneka untuk memperkuat kontrol atas Tibet.

Jigme Taydeh, pegawai pemerintahan Tibet di pengasingan, menyatakan penolakan keras terhadap rencana China. Ia menegaskan, baik warga Tibet maupun dunia internasional tidak akan mengakui Dalai Lama yang ditunjuk secara paksa.

Dalai Lama telah melepaskan kewenangan politiknya pada 2011. Ia menyerahkannya kepada pemerintahan pengasingan yang dipilih secara demokratis oleh sekitar 130.000 warga Tibet di luar negeri.

Bahkan, ia memperingatkan potensi penyalahgunaan sistem reinkarnasi untuk tujuan politik. Sejarah telah mencatat kejadian serupa pada 1995, ketika Beijing menetapkan Panchen Lama versi mereka sendiri.

Seorang anak laki-laki berusia enam tahun yang diakui Dalai Lama sebagai reinkarnasi sah Panchen Lama, tidak pernah terlihat lagi dan diduga menjadi tahanan politik termuda di dunia.

Pernyataan tegas Dalai Lama tentang kelanjutan lembaga Dalai Lama, dan penolakan terhadap intervensi China, menunjukkan komitmennya untuk menjaga tradisi keagamaan Tibet dan kebebasan spiritual.

Pengumuman ini menjelang ulang tahunnya yang ke-90 pada 6 Juli mendatang, menandai babak baru dalam sejarah kepemimpinan spiritual Tibet. Masa depan lembaga Dalai Lama akan tetap menjadi fokus perhatian dunia, khususnya dalam konteks hubungan rumit antara Tibet dan China.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *