Rahasia Merawat Anjing Maltese: Karakter & Perawatan Lengkap

Rahasia Merawat Anjing Maltese: Karakter & Perawatan Lengkap
Sumber: Hellosehat.com

Mempertimbangkan untuk memelihara anjing kecil? Anjing Maltese bisa menjadi pilihan yang menarik. Namun, sebelum memutuskan, penting untuk memahami karakteristik dan kebutuhan perawatannya. Artikel ini akan membahas secara detail profil ras anjing Maltese, mulai dari ciri khas fisik hingga panduan perawatan yang tepat.

Anjing Maltese merupakan salah satu ras anjing tertua yang berasal dari kawasan Mediterania, khususnya Pulau Malta. Ras ini telah lama dikenal sebagai hewan peliharaan yang setia dan penuh kasih sayang.

Karakteristik Anjing Maltese

Anjing Maltese dikenal memiliki penampilan anggun dan temperamen yang menawan. Sifatnya yang ramah, cerdas, dan aktif membuatnya mudah beradaptasi sebagai anjing keluarga.

Mereka mudah dilatih dan sangat setia kepada pemiliknya. Keramahannya juga membuatnya mudah bergaul dengan hewan peliharaan lain dan anak-anak.

Sebagai anjing berukuran kecil, Maltese sangat cocok untuk tinggal di apartemen atau rumah berukuran terbatas. Ukurannya yang mungil tidak mengurangi keceriaan dan aktivitasnya.

Berikut beberapa karakteristik fisik anjing Maltese:

  • Ukuran Tubuh: Tinggi sekitar 18–23 cm dengan berat badan di bawah 3,2 kg.
  • Warna Bulu: Putih bersih, lembut, panjang, dan lurus. Perawatan bulu yang rutin sangat penting.
  • Bentuk Mata: Besar, berwarna hitam atau cokelat gelap. Mata yang indah ini menambah pesona anjing Maltese.
  • Bentuk Telinga: Menggantung dan tertutupi bulu lebat. Perlu diperhatikan kebersihan telinganya.
  • Harapan Hidup: Memiliki rentang hidup antara 12–15 tahun dengan perawatan yang baik.

Masalah Kesehatan pada Anjing Maltese

Memahami potensi masalah kesehatan pada anjing Maltese sangat penting untuk perawatan yang optimal. Pengetahuan ini memungkinkan pemilik untuk melakukan pencegahan dan perawatan dini.

American Kennel Club mencatat beberapa masalah kesehatan yang umum terjadi pada ras ini. Deteksi dini sangat krusial untuk meminimalisir komplikasi.

1. Luxating Patella

Luxating patella adalah kondisi di mana tempurung lutut bergeser dari posisinya. Gejalanya bisa berupa pincang atau gerakan kaki belakang yang tidak normal.

Kondisi ini terkadang ringan dan tidak selalu menyebabkan rasa sakit. Namun, tetap berisiko menyebabkan cedera lutut yang lebih serius.

2. Patent Ductus Arteriosus (PDA)

PDA merupakan kelainan jantung bawaan. Pembuluh darah yang seharusnya menutup setelah lahir tetap terbuka.

Kondisi ini mengganggu sirkulasi darah normal dan membebani jantung. Gejalanya bisa berupa kelelahan, kesulitan bernapas, dan pertumbuhan yang terhambat.

3. Liver Shunt

Liver Shunt adalah kelainan pembuluh darah yang melewati hati. Akibatnya, hati tidak dapat menyaring racun dan zat berbahaya secara efektif.

Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan gejala seperti kejang dan kebingungan. Skrining dini sangat disarankan.

Cara Merawat Anjing Maltese

Perawatan yang tepat akan memastikan anjing Maltese hidup panjang dan sehat. Berikut beberapa panduan perawatan yang perlu diperhatikan.

1. Menyisir Bulu Setiap Hari

Bulu Maltese yang panjang dan lebat membutuhkan penyisiran rutin. Gunakan sisir logam bergigi rapat dengan hati-hati.

Penyisiran yang kurang teratur dapat menyebabkan kusut dan kerontokan. Perawatan bulu ini merupakan kunci penampilan indah anjing Maltese.

2. Memotong Pendek Bulu (Opsional)

Jika penyisiran harian sulit dilakukan, pertimbangkan untuk memotong bulu anjing. Gaya potongan “puppy cut” lebih mudah dirawat.

Pastikan jasa potong bulu dilakukan oleh *groomer* profesional untuk kenyamanan dan keamanan anjing.

3. Memandikan Secara Berkala

Anjing Maltese sebaiknya dimandikan setiap 2–3 minggu sekali. Gunakan sampo khusus anjing yang menjaga kelembapan kulit.

Setelah mandi, keringkan bulu hingga benar-benar kering untuk mencegah jamur dan infeksi kulit.

4. Perawatan Gigi Rutin

Penyakit gigi dan mulut rentan menyerang anjing seiring bertambahnya usia. Sikat gigi anjing minimal tiga kali seminggu.

Berikan *dental stick* atau camilan khusus untuk mengurangi karang gigi dan menjaga kesehatan mulut.

5. Memberikan Makanan Bernutrisi

Pilih makanan berkualitas tinggi yang diformulasikan untuk anjing kecil. Perhatikan kandungan protein, lemak sehat, dan serat.

Hindari memberikan makanan manusia, seperti cokelat dan anggur, yang berbahaya bagi kesehatan anjing.

6. Sosialisasi Sejak Dini

Kenalkan anak anjing Maltese dengan lingkungan dan orang lain sejak usia dini. Hal ini membantu mengurangi kecemasan.

Anjing Maltese yang aktif dan cerdas perlu diajak jalan-jalan dan diberikan mainan untuk kesehatan fisik dan mental.

7. Kunjungan Rutin ke Dokter Hewan

Pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting untuk deteksi dini penyakit. Jadwalkan kunjungan ke dokter hewan minimal dua kali setahun.

Jangan lewatkan vaksinasi dan pengobatan cacing. Vaksinasi sangat penting terutama pada anak anjing.

Semoga informasi ini membantu Anda dalam merawat anjing Maltese. Konsultasikan dengan dokter hewan jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut. Dengan pemahaman dan perawatan yang tepat, Anda dapat menikmati kebersamaan yang panjang dan bahagia bersama sahabat bulu Anda.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *